digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

satu kegiatan utama dalam pertambangan adalah kegiatan pembongkaran dan penggalian. Untuk material yang relatif lunak dan terberaikan, penggalian dapat dilakukan secara mekanis dengan alat gali mekanis excavator. Pemilihan alat yang sesuai dengan jenis material dan target produksi, akan menekan biaya penambangan. Efektivitas penggalian dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah jarak penggalian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh jarak penggalian terhadap tingkat efektivitas penggalian. Tingkat efektivitas penggalian dapat dilihat dari energy specific yang dibutuhkan untuk menggali material. Untuk mencari nilai energy specific dibutuhkan nilai gaya penggalian dan volume penggalian. Perhitungan gaya penggalian diprediksi dari perubahan strain yang terjadi selama penggalian menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN). Data diambil menggunakan metode Data Acquisition System (DAQ). Komponen DAQ meliputi sensor atau transducers yang mengubah parameter fisik ke sinyal elektrik, perangkat keras dari DAQ, dan computer. Pengujian ini diuji dalam beberapa kondisi berdasarkan sudut bucket saat melakukan penekanan. Sudut yang digunakan adalah 50°, 60°, 70°, 80°, dan 90°. Jarak penggalian yang digunakan adalah 4 meter dan 5 meter dari badan alat dengan dua jenis material penggalian. Material gali dengan karakteristik kering, menghasilkan nilai specific energy yang lebih rendah dibanding dengan material dengan karakteristik basah. Hal ini dapat dilihat dari grafik specific energy material 2 selalu di bawah material 1. Jarak penggalian yang efektif adalah jarak 5 meter, hal ini dapat dilihat dari nilai volume tergali yang lebih banyak dibanding dengan jarak 4 meter dan nilai specific energy yang lebih kecil. Sudut penggalian yang efektif untuk material 1 adalah sudut 80° dengan nilai specific energy 36,90 kJoule/m3 dan untuk material 2 adalah 90° dengan nilai specific energy 54,98 kJoule/m3.