Game FPS (First Person Shooter) merupakan genre game yang membutuhkan
perhatian khusus terhadap pengguna dan perangkat yang digunakannya. Tingkat
hand-eye coordination yang diperlukan dalam game FPS menunjukan adanya
kompleksitas yang tinggi dalam memainkan permainan ini. Pemain kompetitif FPS
setidaknya menghabiskan waktu bermain mencapai 4-8 jam per hari melakukan
gerakan repetitif refleks cepat dengan fokus tumpuan pada tangan. Gerakan repetitif
yang dilakukan dalam jangka waktu lama ini yang memunculkan potensi terjadinya
beberapa permasalahan terkait dengan moskuskeletal ekstremitas atas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji aspek ergonomi
perangkat pengontrol (mouse) terhadap pemain dalam memainkan game FPS.
Penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui perangkat mouse mana yang dirasa
paling memenuhi standar dalam memenuhi kebutuhan pemain serta cukup baik
dalam aspek keberlanjutan mouse sebagai perangkat pengontrol tanpa
menyebabkan gangguan kesehatan seperti CTS (Carpal Tunnel Syndrome).
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan eksperimen menggunakan
alat EMG (elektromiografi) pada otot Flexor carpi radialis dan Palmaris longus
pada ketiga mouse yang diujikan (Logitech G Pro x Superlight, Logitech G703, dan
BenQ Zowie EC2), observasi untuk mengetahui kebiasaan pemain dalam
melakukan aktivitas bermain, serta data kuesioner sebagai data demografi. Metode
analisis yang digunakan merupakan metode statistik one-way ANOVA dengan
membandingkan hasil dari ketiga mouse yang diujikan serta deskriptif kualitatif
terhadap data hasil observasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan hasil aktivitas elektrik otot
tangan terhadap ketiga jenis mouse yang diujikan. Hal ini membuktikan adanya
pengaruh ergonomi atas performa dan potensi adanya gangguan moskuskeletal
ekstremitas atas yang dapat dialami oleh pemain game FPS.