Pemakaian jaringan internet nirkabel / Wi-Fi sudah umum digunakan karena kepraktisan
dan kemudahannya. Namun, seringkali terdapat kendala konektivitas ketika sedang atau
akan menghubungkannya ke perangkat. Building Information Modeling (BIM) dapat
menjadi solusi untuk mengetahui faktor apa yang mungkin mempengaruhi hal tersebut.
BIM merupakan representasi akurat dari suatu objek dalam bentuk digital. Di dalamnya
juga dapat disematkan informasi spasial dan non-spasial sesuai kebutuhan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mungkin dapat mempengaruhi
konektivitas Wi-Fi, yaitu pengaruh tata letak ruang, terutama pada area penelitian
meliputi Lobi, R. 3101, dan R. 3102 pada Labtek IX-C melalui pemodelan BIM.
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa point clouds dari TLS sebagai acuan
dalam memodelkan objek dan data uji kekuatan sinyal Wi-Fi. Proses dan metode yang
dilakukan dalam pengolahan data point clouds di antaranya meliputi filtering,
georeferensi, registrasi, dan pembentukan model 3D dengan basis objek / objectoriented.
Kemudian, dilakukan pula peninjauan terkait struktur data object-oriented dan
pembuatan basis data untuk menggabungkan hasil pemodelan 3D objek dengan data
kekuatan sinyal Wi-Fi. Setelah itu, hasil integrasinya ditampilkan dalam bentuk
visualisasi warna.
Hasil penelitian yang diperoleh berupa model 3D dari area penelitian serta
keterjangkauan sinyal Wi-Fi-nya. Pembuatan model yang dilakukan berbasis pada objek
atau object-oriented, di mana metode ini memiliki struktur data khusus. Model 3D
dilengkapi dengan visualisasi warna untuk mempermudah analisis yang dilakukan. Dari
hasil tersebut, dapat dianalisis bahwa faktor tata letak ruang dapat mempengaruhi
konektivitas Wi-Fi yang diterima oleh perangkat. Secara lebih spesifik, jarak dari
perangkat ke router dan ada/tidaknya objek penghalang di antara keduanya dapat
mengurangi kualitas kekuatan sinyal Wi-Fi yang diterima oleh perangkat.