digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gilang Vandita
PUBLIC Alice Diniarti

Pemakaian jaringan internet nirkabel / Wi-Fi sudah umum digunakan karena kepraktisan dan kemudahannya. Namun, seringkali terdapat kendala konektivitas ketika sedang atau akan menghubungkannya ke perangkat. Building Information Modeling (BIM) dapat menjadi solusi untuk mengetahui faktor apa yang mungkin mempengaruhi hal tersebut. BIM merupakan representasi akurat dari suatu objek dalam bentuk digital. Di dalamnya juga dapat disematkan informasi spasial dan non-spasial sesuai kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mungkin dapat mempengaruhi konektivitas Wi-Fi, yaitu pengaruh tata letak ruang, terutama pada area penelitian meliputi Lobi, R. 3101, dan R. 3102 pada Labtek IX-C melalui pemodelan BIM. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa point clouds dari TLS sebagai acuan dalam memodelkan objek dan data uji kekuatan sinyal Wi-Fi. Proses dan metode yang dilakukan dalam pengolahan data point clouds di antaranya meliputi filtering, georeferensi, registrasi, dan pembentukan model 3D dengan basis objek / objectoriented. Kemudian, dilakukan pula peninjauan terkait struktur data object-oriented dan pembuatan basis data untuk menggabungkan hasil pemodelan 3D objek dengan data kekuatan sinyal Wi-Fi. Setelah itu, hasil integrasinya ditampilkan dalam bentuk visualisasi warna. Hasil penelitian yang diperoleh berupa model 3D dari area penelitian serta keterjangkauan sinyal Wi-Fi-nya. Pembuatan model yang dilakukan berbasis pada objek atau object-oriented, di mana metode ini memiliki struktur data khusus. Model 3D dilengkapi dengan visualisasi warna untuk mempermudah analisis yang dilakukan. Dari hasil tersebut, dapat dianalisis bahwa faktor tata letak ruang dapat mempengaruhi konektivitas Wi-Fi yang diterima oleh perangkat. Secara lebih spesifik, jarak dari perangkat ke router dan ada/tidaknya objek penghalang di antara keduanya dapat mengurangi kualitas kekuatan sinyal Wi-Fi yang diterima oleh perangkat.