Jalan merupakan aspek penting dalam peningkatan kesejahteraan dan produktivitas
masyarakat yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karena itu,
pengawasan kondisi jalan harus dilakukan. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung telah
mengembangkan aplikasi SKPJ (Survei Kondisi Perkerasan Jalan) yang
mempermudah pengawasan kondisi jalan. Namun, beberapa fitur dari aplikasi ini
masih dilakukan secara semi otomatis, salah satunya adalah fitur pengklasifikasian
kerusakan jalan. Hal ini menyebabkan waktu kerja yang menjadi lama.
Pengklasifikasian kerusakan jalan sendiri perlu adanya visual assessment oleh
manusia. Maka dari itu diperlukan solusi berupa sistem klasifikasi kerusakan jalan
berbasis machine learning yang dapat membantu visual assessment pengguna
terhadap kerusakan jalan. Sistem tersebut menggunakan metode supervised learning
untuk membangun model klasifikasi. Sistem tetap memerlukan visual assessment oleh
pengguna untuk memvalidasi hasil klasifikasi sistem. Sistem yang telah dibangun
dinilai dapat membantu mengklasifikasikan kerusakan jalan dengan membantu visual
assessment pengguna, meskipun hasil klasifikasi oleh sistem belum dapat
memberikan klasifikasi kerusakan jalan dengan benar.