ABSTRAK Jihan Aqiilah Irintia
PUBLIC Alice Diniarti ABSTRAK Jihan Aqiilah Irintia
PUBLIC Alice Diniarti
Udang merupakan produk primadona perikanan karena nilai jual yang cukup tinggi
dan berkontribusi besar untuk devisa negara. Budi daya udang merupakan salah
satu strategi pemenuhan permintaan udang di dunia. Indonesia merupakan salah
satu produsen udang budi daya, yang berkontribusi 7,5% dalam memenuhi
kebutuhan udang dunia. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan jenis
udang yang telah popular dibudi dayakan di Indonesia yang berasal dari Samudra
Pasifik. Budi daya udang vaname marak dilakukan oleh beberapa pelaku bisnis
salah satunya PT. X karena menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Potensi
industri budidaya udang vaname ini ada tidak tanpa resiko budidaya dan
memerlukan biaya yang tinggi. Pendekatan bioekonomi merupakan salah satu
upaya pendekatan secara biologis, ekonomi dan lingkungan budidaya udang
vaname yang kemudian bertujuan untuk mengoptimalisasi keuntungan yang dapat
diperoleh perusahaan dengan menghasilkan waktu budi daya yang optimal untuk
menghasilkan keuntungan optimal. Berdasarkan hasil penelitian, waktu budi daya
optimal untuk PT. X adalah selama 101 hari sehingga menghasilkan keuntungan
optimal sebesar Rp 18.510.360.068,75 (per siklus). Perolehan biomassa sebanyak
267,98 ton ini dapat meningkatkan keuntungan aktual dari PT. X sebesar
Rp144.875.600,63 dengan meminimalisir biaya operasional dalam mencapai target
ukuran udang yang diinginkan, yaitu 50 gram/ekor. Budidaya yang dilakukan 4
(empat) hari lebih singkat dari kondisi aktual dapat meningkatkan total biomassa
udang vaname yang dipanen hingga 2,62 ton lebih besar dan mengurangi total biaya
operasional sebesar Rp151.533.846,15.