digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah studi tugas akhir ini adalah desa prioritas Program Citarum Harum di Kecamatan Bojongsoang yang berada di bawah wewenang Satgas Sektor 6. Timbulan sampah wilayah studi pada tahun 2022 mencapai 19,10 ton/hari dan diproyeksikan mencapai 30,90 ton/hari pada tahun 2043 dengan persentase sampah rumah tangga sebesar 95,48%. Komposisi sampah wilayah studi didominasi oleh sampah organik sebesar 61,22% (sampah dapur 59,58% dan sampah daun/tanaman 1,64%), diikuti sampah plastik 18,25%, dan sampah kertas sebesar 10,51%. Sampah anorganik dan B3 direncanakan ditangani di TPS 3R Bagja dan TPS 3R Berkah Sari, sedangkan sampah organik sepenuhnya ditangani di BSF Plant. Kapasitas BSF Plant adalah 17,97 ton/hari sampah organik dengan kebutuhan lahan 3.471 m2 dan produk yang dihasilkan adalah 5,63 ton/hari kompos dan 1,18 larva BSF kering dengan residu pengolahan sebesar 0,63 ton/hari. Hasil analisis kelayakan ekonomi BSF Plant berdasarkan NPV (Net Present Value) adalah positif pada semua skenario penjualan produk. Pada skenario 1 (optimis) dengan produk kompos terjual 70% dan larva BSF kering 90% NPV yang dihasilkan positif sebesar Rp 207.798.579.402 dengan pembelian lahan dan Rp 223.070.887.402 tanpa pembelian lahan dalam 20 tahun. Skenario 2 (moderat) dengan produk larva BSF kering terjual 60% dan kompos 50%, NPV yang dihasilkan positif sebesar Rp 130.882.457.334 dengan pembelian lahan dan Rp 146.154.765.334 dengan pembelian lahan dalam 20 tahun. Sedangkan pada skenario 3 (pesimis) dengan produk kompos terjual 30% dan larva BSF kering 40% NPV yang dihasilkan positif Rp 78.059.437.157 dengan pembelian lahan dan Rp 93.331.745.157 tanpa pembelian lahan. Nilai NPV BSF Plant yang positif menunjukkan bahwa BSF Plant yang direncanakan dapat memberikan pemasukan, tidak hanya sebagai fasilitas pelayanan publik. Kontribusi BSF Plant dalam reduksi emisi gas rumah kaca mencapai 30.853,64 kgCO2eq/hari.