digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

QIARA FILDZAH YANETTA.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pada tahun 2016, Indonesia bersama dengan 170 negara lainnya menandatangani Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim dengan berfokus pada pencegahan dan penyesuaian emisi gas rumah kaca. PT X (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) di Indonesia. Dalam misinya, PT X (Persero) menyebutkan kegiatan penemuan, pengembangan, dan produksi migas dilakukan dengan operasi yang aman dan ramah lingkungan. Salah satu bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan misi serta mendukung Indonesia mencapai target Perjanjian Paris adalah dengan melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK). Dalam studi ini, inventarisasi emisi GRK PT X (Persero) dilakukan untuk Field Y yang melaksanakan eksplorasi dan produksi gas alam. Inventarisasi yang dilakukan berfokus pada perhitungan beban emisi karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan nitrogen oksida (N2O) dari tiga kategori sumber yang berbeda. Secara garis beras, sumber emisi GRK pada industri minyak dan gas terdiri atas sumber pembakaran, sumber emisi proses dan yang dilepaskan, dan sumber fugitive. Metodologi inventarisasi mengacu kepada American Petroleum Institute (API) Compendium 2009. Data aktivitas yang digunakan adalah data sekunder dari PT X (Persero) dan asumsi berdasarkan referensi global. Faktor emisi yang digunakan mengacu pada beberapa referensi yang berasal dari API, United State Environmental Protection Agency (US EPA), dan lainnya. Hasil inventarisasi berupa nilai beban emisi CO2, CH4, dan N2O dari masing-masing kategori sumber emisi pada bulan Januari-Juni tahun 2021. Diperoleh bahwa GRK terbesar yang dihasilkan oleh kegiatan eksplorasi dan produksi gas alam di Field Y adalah CO2 dengan mayoritas berasal dari sumber pembakaran, diikuti oleh CH4, dan terakhir N2O. Mitigasi yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem air/fuel ratio otomatis pada mesin gas kompresor dan pemanfaatan gas suar hingga tercapai zero routine flaring (ZRF).