Kabupaten Cirebon merupakan daerah dengan kerentanan perubahan garis pantai yang
tinggi. Desa Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan memiliki pemanfaatan lahan tambak
perikanan dan garam yang cukup tinggi dan rentan terhadap perubahan garis pantai.
Penelitian ini berfokus pada deteksi perubahan garis pantai selama tahun 2012 – 2021
menggunakan data pengindraan jauh. Data satelit gabungan dari Landsat 7, Landsat 8, dan
Sentinel 2 digunakan untuk pemetaan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis
System (DSAS), sebuah tools adds-in pada aplikasi ArcMap. Gambar udara drone divalidasi
dengan Sentinel 2 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,863 dan RMSE 4,997. Perubahan garis
pantai selama tahun 2012 – 2016 menunjukkan kecenderungan sedimentasi, sedangkan
selama 2017 – 2021 menunjukkan kecenderungan abrasi. Kecenderungan umum perubahan
garis pantai 10 tahun di Desa Bungko Lor adalah abrasi, dengan rata-rata laju abrasi -2,39
m/tahun dan net shoreline movement ke arah darat sebesar -59,99 m. Transpor sedimen pada
musim barat lebih besar daripada musim timur, dengan rata-rata laju 2,49 kg/s saat musim
barat dan 2,33 kg/ssaat musim timur. Arah transpor sedimen ke arah selatan. Gelombang
dari utara atau timur laut mendominasi arah transpor sedimen dibandingkan dari arah
tenggara. Kesimpulannya, perubahan garis pantai di Desa Bungko Lor selama sepuluh tahun
menunjukkan kecenderungan abrasi dan arah transpor sedimen ke selatan.