digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Fauzan Adi Laksono
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Kemajuan teknologi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satu hasil dari perkembangan tersebut adalah industri teknologi finansial (FinTech) di Indonesia. Kategori FinTech yang paling populer di Indonesia adalah pembayaran, atau biasa disebut e-wallet. LinkAja merupakan salah satu e-wallet di Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2019. LinkAja diprakarsai oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara). Total kesadaran terhadap LinkAja cukup tinggi dibandingkan kompetitornya, namun hanya beberapa pelanggan yang rutin menggunakannya. Jelas bahwa meskipun konsumen mengetahui merek LinkAja, mereka tidak terbiasa dengan manfaatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan strategi pemasaran yang cocok untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat LinkAja yang diharapkan dapat meningkatkan inisiasi peningkatan jumlah pengguna aktif. Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada karyawan LinkAja, menyebarkan kuesioner kepada pelanggan, dan juga mengumpulkan data pendukung lainnya. Analisis eksternal dan internal dilakukan untuk memetakan analisis SWOT. Alat yang digunakan untuk melakukan analisis eksternal yaitu analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi), Porter's Five Forces, analisis competitor dan analisis pelanggan. Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan analisis internal yaitu analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) bauran pemasaran, dan kemampuan perusahaan. Usulan strategi pemasaran baru dilakukan dengan menggunakan TOWS matrix yang berasal dari analisis SWOT. Terdapat delapan strategi pemasaran baru yang diklasifikasikan ke dalam variabel bauran pemasaran yang mewakili, produk, harga, tempat, dan promosi. Beberapa usulan strategi pemasaran yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan toko kelontong atau UMKM untuk mendigitalkan sistem pembayaran, memberikan diskon berupa bebas biaya transfer dan biaya top-up, melakukan ekspansi ke marketplace atau e-commerce sebagai metode pembayaran digital, serta menonjolkan keunggulan kompetitif dan nilai produk untuk memenangkan persaingan pasar.