digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jonathan
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jonathan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan bahan bakar yang kian meningkat seiring dengan perkembangan zaman merupakan salah satu pendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan terbarukan. Energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti bioetanol dapat dihasilkan dari fermentasi menggunakan Enterobacter aerogenes. Fermentasi dilakukan dengan substrat gliserol sebagai satu-satunya sumber karbon dengan konsentrasi awal berkisar antara 10, 15, 20, 25, hingga 30 g L?1 dalam botol kaca 1000 mL dalam kondisi terkendali pada suhu 37°C selama fermentasi 48 jam. Sampel cair, selama fermentasi, dikumpulkan untuk mengukur konsentrasi substrat, produk, biomassa, dan pH. Enterobacter aerogenes menghasilkan pertumbuhan optimal pada konsentrasi 30 g/L dengan nilai laju pertumbuhan nilai 0.08 jam-1. Fermentasi curah pada konsentrasi 20 g/L menghasilkan perolehan asam karboksilat dan bioetanol terbaik dengan nilai perolehan secara berturut-turut; 0,06; 0,15; 0,80 g-produk/g-gliserol dan produktivitas asam laktat dan asam asetat tertinggi dicapai oleh variasi konsentrasi gliserol 20 g/L dengan nilai 0,01 dan 0,03 g/L/jam sedangkan produktivitas bioetanol tertinggi dicapai oleh konsentrasi gliserol 30 g/L dengan nilai 0.17 g-etanol/g-gliserol. Pembentukan produk asam laktat, asam asetat, dan bioetanol pada fermentasi curah berkorelasi growth associated. Pemodelan pertumbuhan dilakukan menggunakan persamaan Monod dengan nilai ?maks= 0,063 jam-1, Ks = 5,787, R2=0,835 dan SSE=0,132.