digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kristel Eunike Nalambok Tobing
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI _ Kristel Eunike.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah pesisir banyak dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan manusia untuk menunjang perekonomian. Keterbatasan wilayah pantai dapat menimbulkan masalah kebutuhan perluasan daerah pesisir pantai untuk pengembangan kawasan dan lahan sebagai pendukung kegiatan-kegiatan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan akan intensifnya kebutuhan lahan pantai ini, dibutuhkan solusi untuk pembuatan daratan baru di wilayah pantai yang lebih dikenal dengan reklamasi pantai. Perencanaan reklamasi pada studi ini yang berada di Perairan Jakarta Utara, Indonesia, direncanakan sebagai perluasan gudang terminal peti kemas dengan luas area sekitar 216000 m2. Desain reklamasi terdiri atas perencanaan timbunan dan tanggul dengan metode blanket fill, perencanaan elevasi puncak timbunan dan tinggi timbunan bertahap, analisis stabilitas timbunan, dan penurunan tanah akibat beban timbunan. Analisis stabilitas timbunan menggunakan perangkat lunak PLAXIS 2D dengan perhitungan metode elemen hingga. Dilakukan perencanaan perbaikan tanah menggunakan Prefabricated Vertical Drain untuk mempercepat laju konsolidasi tanah. Berdasarkan perhitungan diperolah elevasi puncak rencana timbunan dan tanggul yaitu +4.0 m LWS dengan dua tahap penimbunan. Setelah konsolidasi tanah dipertimbangkan, diperlukan tinggi timbunan pelaksanaan sebesar 8.8 m agar elevasi puncak rencana tetap tercapai setelah konsolidasi terjadi. Pada analisis stabilitas timbunan dan tanggul, diperoleh nilai faktor keamanan sebesar 1.695 setelah diberikan penambahan beban operasional. Laju konsolidasi terjadi paling cepat setelah dilakukan perbaikan tanah dengan pemasangan pola susunan drainase vertikal yaitu pola segitiga dan jarak antar drainase vertikal sebesar 1.0 m. Pemasangan drainase vertikal mempercepat waktu konsolidasi untuk mencapai derajat konsolidasi 90% dari 50677 hari menjadi 57 hari. Namun, dibutuhkan jumlah unit vertical drain yang lebih banyak apabila digunakan pola susunan segitiga dengan jarak antar PVD yang lebih kecil.