Pernikahan merupakan salah satu momen penting dalam perjalanan hidup manusia.
Fenomena wedding sebagain profan aktualisasi diri semakin banyak terlihat, value
pernikahan yang bergeser dari sebuah acara sakral kini juga menjadi ‘ajang unjuk
diri’. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan jasa dalam bidang pernikahan di
Indonesia semakin pesat, salah satunya wedding organizer. Peningkatan jumlah
wedding organizer yang selanjutnya disebut dengan WO mungkin juga menjadi
ancaman tersendiri bagi para pelaku bisnis ini dalam mendapatkan atensi klien.
Wedding organizer (WO) merupakan suatu organisator yang tidak dapat berdiri
sendiri tanpa stakeholder (vendor) bisnis nya yaitu; wedding décor, catering,
wedding attire, makeup artist, dsb. sedangkan vendor-vendor tersebut dapat berdiri
sendiri tanpa harus bergantung pada satu WO, sebab mereka memiliki produk dan
jasa yang dapat ditawarkan kepada klien. Dari fenomena wedding sebagai profan
aktualisasi dan melesatnya peningkatan jumlah WO saat ini, memilih sebuah WO
untuk digunakan jasanya tidak dapat dianggap remeh.
Desain ikut andil dalam mengembangan suatu bisnis tanpa kecuali untuk bisnis
WO. Pada penelitian ini penulis akan menjabarkan aspek desain khususnya
komunikasi visual (DKV) apa saja yang di emphasis ekosistem WO dalam
membangun eksistensinya dengan menggunakan metode kualitatif eksplanatif
sehingga dapat mengelaborasi dan memahami bisnis dan desain dari segi sistem
dan implementasi.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini nantinya dapat menjadi rujukan penelitian
desain selanjutnya terkait objek WO dari perspektif lainnya, bagi pelaku bisnis
sendiri dapat menjadi referensi pengembangan desain seputar eksistensi merek
bisnisnya, serta bagi akademisi penelitian ini menjadi rekomendasi penelitian
terkait bidang bisnis dan desain.