digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fuad Hasan Ibrahim
PUBLIC Irwan Sofiyan

Nitroselulosa merupakan modifikasi dari selulosa yang memiliki gugus nitro. Umumnya, nitroselulosa diproduksi dari kapas dan pulp sebagai sumber selulosanya. Akan tetapi, Indonesia masih bergantung kapas impor untuk memenuhi kebutuhan kapas dalam negeri. Rami dan kenaf merupakan tanaman kayu lunak yang memiliki kandungan selulosa tinggi dibandingkan sumber biomassa lainnya. Kedua tanaman ini dapat mudah tumbuh di iklim tropis seperti Indonesia. Alkalisasi menggunakan NaOH 17,5% dan bleaching menggunakan NaOCl dilakukan sebelum proses nitrasi untuk meningkatkan kandungan selulosa dan mengurangi kandungan komponen non-selulosa. Pada penelitian ini, pengaruh waktu alkalisasi yaitu 1-4 jam dan konsentrasi larutan bleaching yaitu 0,5-1,5% terhadap kandungan selulosa dan lignin dipelajari. Nitroselulosa dibuat dengan bantuan larutan campuran asam sulfat dan asam nitrat terhadap kapas, serat rami, dan serat kenaf. Pengaruh jumlah selulosa terhadap jumlah reagen yaitu 1:50, 1:100, dan 1:150 dipelajari. Kandungan selulosa dan non-selulosa diidentifikasi menggunakan metode Chesson-Datta. Selulosa, lignin, dan gugus nitro diidentifikasi menggunakan karakterisasi FTIR. Ketidaklarutan aseton ditentukan menggunakan standar MIL-DTL-244C. Intensitas absorpsi spektrum FTIR dan ketidaklarutan aseton digunakan untuk memperkirakan persentase nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan alkalisasi selama 1 jam mengurangi lignin dan meningkatkan selulosa pada kapas dan serat rami. Alkalisasi selama 2 jam dan bleaching menggunakan 1,5% NaOCl mengurangi kandungan lignin pada kenaf hingga 0,2061%. Nitroselulsoa berhasil dibuat dari kapas, serat rami, dan serat rami. Kandungan nitrogen nitroselulosa kapas dan serat rami optimum di perbandingan reagen 1:100, sedangkan nitroselulosa serat kenaf maksimum di perbandingan reagen 1:50.