ABSTRAK Mochammad Yogaswara
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Mochammad Yogaswara
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Berdasarkan data curah hujan Global Precipitation Climate Project (GPCP), anomali curah hujan yang terjadi di Indonesia pada bulan Agustus 2021 terbilang ekstrem (melebihi persentil 95). Namun, penyebab ekstremnya anomali curah hujan di Indonesia pada periode tersebut masih belum diketahui, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki penyebab anomali curah hujan ekstrem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Exploratory Data Analysis (EDA) dengan menggunakan data reanalisis ERA5, NCEP-DOE Reanalysis 2, indeks Nino 3.4, Dipole Mode Index (DMI), dan Madden-Julian Oscillation Index. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anomali curah hujan ekstrem yang terjadi di Indonesia pada bulan Agustus 2021 disebabkan oleh dua hal: 1) pergeseran “pita hujan” dari utara Indonesia ke wilayah Indonesia akibat monsun Australia-Asia yang melemah, dan 2) temperatur permukaan laut Indonesia yang lebih hangat dari klimatologinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas konveksi.