digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Taufiq Andrian
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Taufiq Andrian
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Taufiq Andrian.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bahaya letusan gunung api terbagi berdasarkan produk letusan, yaitu produk aliran dan jatuhan. Gunung Tangkuban Perahu salah satu gunung api aktif yang mengalami kenaikan aktivitas vulkanik yang terletak dekat Kota Bandung. Letusan Gunung Tangkuban Perahu pada 26 Juli 2019 terjadi di Kawah Ratu dengan ketinggian kolom abu teramati mencapai ±200 meter. Untuk melihat produk jatuhan abu vulkanik dilakukan simulasi sebaran abu vulkanik dengan Model FALL3D. Dataset meteorologi berupa keluaran Model Weather Research Forecast (WRF) beresolusi 1 km digunakan sebagai input Model FALL3D. Penentuan waktu simulasi berdasarkan laporan kejadian letusan Gunung Tangkuban Perahu 2019 oleh MAGMA (2019). Variabel result FALL3D yang digunakan yaitu thickness. Hasil penelitian menunjukkan sebaran endapan abu vulkanik dari Model FALL3D bergerak ke arah barat daya mengikuti pola pergerakan arah angin pada waktu kejadian di pusat vent dengan nilai ketebalan abu 0.0012 cm. Tangkapan citra satelit PlanetScope menunjukkan pola sebaran abu vulkanik yang sama setelah kejadian letusan yang bergerak ke arah barat daya. Simulasi sebaran abu vulkanik Model FALL3D menunjukkan perbedaan pusat letusan dengan kondisi real Gunung Tangkuban Perahu disebabkan kondisi topografi yang kurang representatif.