digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TS PP ANGELICA NAOMI TJOANTARA 1.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Perasaan kesepian adalah perasaan yang dapat dirasakan oleh semua orang. Perasaan kesepian juga dirasakan oleh anak, khususnya pada anak fase kanakkanak tengah. Anak cenderung merasa malu dan takut untuk mengungkapkan perasaan kesepiannya ke orang-orang terdekatnya. Hal ini berkaitan dengan perasaan inferior yang anak rasakan dibandingkan dengan anak lainnya apabila menunjukkan emosi negatif. Apabila tidak menemukan cara coping yang baik, masalah dapat timbul seperti insomnia, anxiety, tidak memiliki teman dan tidak percaya diri. Penelitian mengenai emosi primer dan media ilustrasi sudah pernah diteliti sebelumnya. Namun, belum ada media spesifik yang mengangkat mengenai perasaan kesepian untuk anak pada fase kanak-kanak tengah. Anak pada fase kanak-kanak tengah merupakan anak generasi alfa sehingga media yang dirancang perlu disesuaikan dengan minat mereka dengan teknologi digital, salah satunya website. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kualitatif fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara ke psikolog anak, FGD, art-based-research, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak merasa kesepian karena orang tua pergi atau sibuk bekerja, merasa bosan, dan tidak memiliki teman. Data gambar anak dari metode art-based-research dianalisis menggunakan teori image way. Hasil analisis ini digunakan sebagai acuan menggambar ilustrasi tentang kesepian. Narasi cerita mengadaptasi three-act-structure. Fitur interaktif dalam website menggunakan opsi alur cerita jamak yang bisa dipilih oleh pembaca. Fitur ini memberikan kesempatan pembaca untuk mengetahui berbagai sebab perasaan kesepian di anak dan cara-cara yang bisa anak lakukan untuk coping, salah satunya dengan cara berkomunikasi. Anak memberikan respon positif terhadap komunikasi sebagai cara coping terhadap perasaan kesepian pada saat field testing. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas anak memilih komunikasi sebagai cara coping untuk membantu tokoh utama cerita merasa tidak kesepian lagi. Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi dalam merancang media berkaitan dengan perasaan kesepian dan pengembangan storytelling interaktif dalam media digital untuk anak.