digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dita Fanny Rahmah
PUBLIC TINI SUPARTINI

COVER Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dita Fanny Rahmah
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Beras merupakan makanan pokok yang secara umum dikonsumsi oleh masyarakat di Asia terutama di Indonesia dengan tingkat konsumsi beras tertinggi mencapai 97,6 kilogram per kapita. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2020), luas panen padi tahun 2020 hanya mencapai 10,66 juta hektar. Angka ini mengalami penyusutan dari tahun 2019 sebesar 0,19% karena terjadi konversi lahan sawah menjadi nonsawah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan lahan nonproduktif dengan mereklamasi lahan salin-sodik menjadi lahan pertanian. Upaya perbaikan lahan tercekam salinitas ini diantaranya adalah penambahan amandemen, pencucian (leaching) dan pra-perlakuan (biopriming) benih. Amandemen anorganik yang biasa digunakan adalah gipsum (G) dan amandemen organik biochar sekam padi dan kotoran sapi (BK). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan gipsum (100%; 80%; 40%; 20%; 10%) dari kebutuhan stokhiometri, amandemen organik campuran kotoran sapi dan sekam padi (1:1 dan 2,5% dari berat tanah) dan biopriming benih menggunakan PGPR Bacillus subtilis dan Azotobacter chroococcum terhadap karakteristik tanah salin-sodik, pertumbuhan tanaman padi dan produktivitas tanaman padi. Penelitian dimulai dengan menyiram tanah sawah menggunakan larutan garam 3,5% persen, untuk menghasilkan kondisi salin-sodik. Kemudian diikuti perlakuan pemberian amendemen. Pengaruh perlakuan penambahan amandemen pada proses pelucutan garam diamati pada proses leaching menggunakan air selama 40 hari. Didapatkan bahwa karakteristik fisik dan kimia tanah dengan varisi gipsum 100% dan variasi amandemen organik dapat memberikan hasil yang baik dalam menurunkan kadar garam ditanah melalui analisis EC, KTK, SAR dan ESP dan mencapai karakteristik tanah yang layak ditanami tanaman padi yaitu EC < 2 dS/m, ESP < 15% dan pH 5 - 7. Selain itu, terdapat metode biopriming dengan inokulasi PGPR (P) seperti Bacillus subtilis (BS) dan Azotobacter chroococcum (AC) pada benih untuk mengoptimalkan pertumbuhan padi di lahan bergaram. Pada analisis pertumbuhan, didapatkan bahwa variasi G100 menghasilkan pertumbuhan yang baik dari segi tinggi, jumlah daun, jumlah anakan dan nilai klorofil. Kemudian diikuti oleh variasi amandemen organik dan PGPR. Hal ini didukung oleh perbaikan struktur tanah dan interaksi mikro dan makronutrien yang penting bagi pertumbuhan. Pada perolehan padi, hasil terbaik didapatkan pada variasi PGPR (P) dengan perolehan gabah kering 3,87 gram/tanaman yang setara dengan 0,309 kg/m² dan biomassa kering 55,89 gram/tanaman yang setara dengan 4,47 kg/m²