digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Helga Jacinda Gya Aulia
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Helga Jacinda Gya Aulia
PUBLIC Latifa Noor

COVER Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 Helga Jacinda Gya Aulia
EMBARGO  2025-03-06 

Centella asiatica telah banyak digunakan sebagai salah satu bahan produk perawatan kulit karena mengandung beberapa senyawa bioaktif. Asiaticoside merupakan salah satu senyawa bioaktif dari empat triterpenoids utama dalam Centella asiatica. Bioaktivitas senyawa ini bermanfaat untuk penyembuhan luka dan perawatan kulit. Banyaknya penggunaan asiaticoside untuk produk kecantikan dan kesehatan harus disertai dengan adanya metode pemisahan yang efektif dan efisien. Metode molecularly imprinted polymer (MIP) yang digunakan pada penelitian ini dapat menjadi studi awal dari pengembangan metode MIP untuk pemisahan asiaticoside. MIP merupakan polimer yang mempunyai rongga khusus sebagai situs pengikatan yang dirancang dengan molekul cetakan. Dalam penelitian ini, asiaticoside digunakan sebagai molekul cetakan. Sintesis MIP memerlukan adanya monomer fungsional untuk membentuk ikatan dengan molekul cetakan serta pengikat silang agar terbentuk rantai polimer. Monomer fungsional yang dapat digunakan adalah 4-vinilpiridin (4-VP) dengan pengikat silang etilen glikol dimetakrilat (EGDMA). Non-imprinted polymers (NIP) disintesis sebagai pembanding MIP. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan fourier transform infrared (FTIR) dan scanning electron microscopy (SEM). MIP yang berhasil terbentuk dicuci menggunakan dimetil sulfonat (DMSO) dan metanol-air (1:1, v/v) untuk melarutkan molekul cetakan. Pengujian kinerja MIPL-D, MIPL-M, dan NIP dilakukan terhadap sampel mengandung asiaticoside. Analisis uji kinerja yang dilakukan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menunjukkan adanya kemampuan penyerapan dengan waktu kontak optimum pada waktu 180 menit pada massa 0,20 gram. Kadar relatif asiaticoside yang terserap berdasarkan tinggi-luas area puncak kromatogram untuk MIPL-D sejumlah 22,80%-19,65%; untuk MIPL-M sejumlah 12,58%-13,80%; dan untuk NIP sejumlah 31,23%-27,16%.