2007 TS PP SUMARYATI 1-COVER.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-BAB1.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-BAB2.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-BAB3.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-BAB4.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-BAB5.pdf
PUBLIC rikrik 2007 TS PP SUMARYATI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC rikrik
Berdasar analisis parameter meteorologi pencemaran udara keluaran the air pollution model (TAPM) dan data radiosonde di wilayah Cekungan Bandung ditentukan tinggi cerobong minimum di kawasan industri Dayeuh Kolot yang letaknya di pusat Cekungan Bandung. Dengan mempertimbangkan konsentrasi CO hasil monitoring BPLH Kota Bandung selama tahun 2000 - 2003 dan tinggi minimum cerobong ditentukan beban emisi maksimum CO dari kawsan industri Dayeuh Kolot. Hasil yang diperoleh ada lima level ketinggian cerobong yaitu: 30 m, 50 m, 90 m, 125 m, dan 190 m. Beban emisi maksimum CO pada masing-masing level ketinggian adalah berikut 94 gr/det, 208 gr/det, 509 gr/det, 822 gr/det and gr/det 1472 gr/det. Simulasi dispersi pencemaran udara dari industri di pusat Cekungan Bandung dengan menggunakan TAPM dilakukan dengan mengubah tinggi cerobong (h = 50 m, h = 100 m, dan h = 200 m) dan kondisi lain yang sama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada umumnya semakin tinggi cerobong menghasilkan konsentrasi rata-rata dan konsentrasi pada ground level yang semakin rendah. Tetapi ada beberapa periode yang sangat kecil kejadiannya tidak menunjukkan hal itu karena sifat lapisan kestabilan (gradien temperatur) dan bentuk topografi di Cekungan Bandung yang berbukit-bukit.