ABSTRAK Putri Erna Saing
PUBLIC Budi Cahyadi
COVER Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 1 Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 2 Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 3 Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 4 Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
BAB 5 Putri Erna Saing
EMBARGO  2027-05-27 
EMBARGO  2027-05-27 
Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Sejalan dengan semakin banyaknya produksi minyak kelapa sawit, semakin banyak
pula cair seperti palm oil mill effluent (POME) yang dihasilkan. POME memiliki
kadar chemical oxygen demand (COD) yang sangat jauh dari baku mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, sebelum dibuang ke
lingkungan POME harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan POME dapat dengan
menggunakan teknologi microbial fuel cell (MFC), teknologi ini dapat mengolah
POME sekaligus menghasilkan listrik. Kinerja MFC diukur dari nilai rapat daya,
rapat arus, serta hambatan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi substrat
dan aktivitas mikroba. Mikroba pada POME terdiri dari eksoelektrogen dan
metanogen, keberadaan metanogen akan menghambat aktivitas eksoelektrogen.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan awal penambahan
basa dan 2-bromoethanesulfonate (BES) terhadap kinerja MFC. Percobaan
dilakukan dengan perlakuan awal penambahan basa pada pH 7; 8; 9; dan 10; yang
dikombinasikan dengan penambahan BES dengan konsentrasi 50; 250; dan 500
?mol/L untuk mengoptimalkan inhibisi metanogen. Berdasarkan hasil percoban,
nilai open circuit voltage (OCV), rapat arus, dan rapat daya tertinggi diperoleh pada
variasi penambahan basa pH 10 sebesar 589 mV, 28,30 mA/m2, dan 8,95 mW/m².
Kemudian percobaan penambahan BES dilakukan pada kondisi pH 10. Nilai OCV,
rapat arus, dan rapat daya tertinggi diperoleh pada variasi penambahan BES 250
?mol/L sebesar 649 mV, 3.611 mA/m2, dan 1.301 mW/m². Dari analisis
Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), teramati pada penambahan basa
didominasi hambatan perpindahan muatan dan penambahan BES didominasi
hambatan ohmik. Efisiensi penurunan COD berkisar antara 28-51% untuk
penambahan basa dan 34-52% untuk penambahan BES. Dengan meningkatnya
kinerja MFC pada variasi penambahan basa dan penambahan BES dapat
diindikasikan bahwa inhibisi metanogen untuk pertumbuhan eksoelektrogen terjadi
secara optimal.