digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putri Erna Saing
PUBLIC Budi Cahyadi


BAB 1 Putri Erna Saing
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Putri Erna Saing
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Putri Erna Saing
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Putri Erna Saing
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Putri Erna Saing
PUBLIC Alice Diniarti

Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Sejalan dengan semakin banyaknya produksi minyak kelapa sawit, semakin banyak pula cair seperti palm oil mill effluent (POME) yang dihasilkan. POME memiliki kadar chemical oxygen demand (COD) yang sangat jauh dari baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, sebelum dibuang ke lingkungan POME harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan POME dapat dengan menggunakan teknologi microbial fuel cell (MFC), teknologi ini dapat mengolah POME sekaligus menghasilkan listrik. Kinerja MFC diukur dari nilai rapat daya, rapat arus, serta hambatan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi substrat dan aktivitas mikroba. Mikroba pada POME terdiri dari eksoelektrogen dan metanogen, keberadaan metanogen akan menghambat aktivitas eksoelektrogen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan awal penambahan basa dan 2-bromoethanesulfonate (BES) terhadap kinerja MFC. Percobaan dilakukan dengan perlakuan awal penambahan basa pada pH 7; 8; 9; dan 10; yang dikombinasikan dengan penambahan BES dengan konsentrasi 50; 250; dan 500 ?mol/L untuk mengoptimalkan inhibisi metanogen. Berdasarkan hasil percoban, nilai open circuit voltage (OCV), rapat arus, dan rapat daya tertinggi diperoleh pada variasi penambahan basa pH 10 sebesar 589 mV, 28,30 mA/m2, dan 8,95 mW/m². Kemudian percobaan penambahan BES dilakukan pada kondisi pH 10. Nilai OCV, rapat arus, dan rapat daya tertinggi diperoleh pada variasi penambahan BES 250 ?mol/L sebesar 649 mV, 3.611 mA/m2, dan 1.301 mW/m². Dari analisis Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), teramati pada penambahan basa didominasi hambatan perpindahan muatan dan penambahan BES didominasi hambatan ohmik. Efisiensi penurunan COD berkisar antara 28-51% untuk penambahan basa dan 34-52% untuk penambahan BES. Dengan meningkatnya kinerja MFC pada variasi penambahan basa dan penambahan BES dapat diindikasikan bahwa inhibisi metanogen untuk pertumbuhan eksoelektrogen terjadi secara optimal.