digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hilman Ali Hazmi
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

BAB 1 Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

BAB 2 Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

BAB 3 Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

BAB 4 Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

BAB 5 Hilman Ali Hazmi
EMBARGO  2027-05-27 

Fenomena pemanasan global yang bersumber dari emisi gas karbon dioksida secara eksesif telah menyebabkan kerusakan yang serius terhadap sektor-sektor penting untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu, sejalan dengan upaya pihak pemerintah untuk mengurangi efek pemanasan global secara berkepanjangan, maka penelitian ini turut berkontribusi dalam mengevaluasi langkah-langkah yang dapat meningkatkan tingkat kehijauan di fasilitas lapangan minyak mentah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian pra-kelayakan tekno-ekonomi dalam membandingkan antara teknologi distilasti terintegrasi sistem pompa panas dan multi-stage flash vaporisation untuk aplikasi unit stabilisasi kondensat yang baru (greenfield), sehingga kebutuhan konsumsi utilitas berupa beban pemanas serta daya listrik dan jumlah emisi gas karbon dioksida dapat berkurang signifikan. Model dasar merupakan base case yang menerapkan teknologi multi-stage flash vaporisation, dengan kebutuhan beban pemanas sebesar 2750 W dan daya listrik sebesar 2034 kW. Pemodelan simulasi untuk seluruh model dalam ruang lingkup penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ASPEN HYSYS dalam keadaan tunak. Model optimasi 1 dan 2 merupakan modifikasi terhadap model dasar dengan menerapkan fitur feed splitting stream untuk pemanfaatan panas. Model optimasi 3 merupakan modifikasi terhadap model dasar dengan menerapkan fitur feed splitting stream beserta dengan kolom stabiliser dan reboiler untuk menggantikan LP separator feed heater dan LP separator. Model optimasi 4 dan 5 merupakan modifikasi terhadap model dasar dengan menerapakan teknologi mechanical vapour recompression dan heat integrated distillation column. Aspek teknikal yang dievaluasi mencakup kebutuhan konsumsi utilitas berupa beban pemanas dan daya listrik beserta dengan jumlah emisi gas karbon dioksida, sedangkan aspek ekonomi yang dievaluasi merupakan total investment cost, total operating cost, dan total annual cost. Adapun evaluasi terkait aspek ekonomi dilakukan berdasarkan perkiraan kelayakan minimal kelas V dengan ketelitian -30%/50% menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Model optimasi 5 memiliki total duty dan emisi gas karbon dioksida terkecil antara seluruh model optimasi, sekitar 4784 kW dan 201 kg/h, dengan persentase penghematan total duty dan emisi gas karbon dioksida terhadap model dasar sebesar 63,5% dan 57,41%. Meskipun demikian, model optimasi 4 memiliki biaya OPEX yang paling murah, sekitar $517.231, karena model optimasi 4 memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih kecil sekitar 65,8% dibandingkan dengan model optimasi 5. Untuk selisih total duty yang kecil, kebutuhan daya listrik menjadi faktor penentu tingkatan OPEX, karena biaya produksi utilitas daya listrik lebih mahal dibandingkan dengan utilitas beban pemanas. Oleh karena itu, model optimasi 4 memiliki TAC terkecil antara seluruh model optimasi, sekitar $3.247.015, dengan persentase penghematan TAC terhadap model dasar sebesar 31,25%. Kata kunci: Kondensat, optimasi, distilasi, pompa panas, energi, karbon dioksida, mechanical vapor recompression, heat integrated distillation column, ASPEN HYSYS, kelayakan ekonomi. Model optimasi 5 memiliki total duty dan emisi gas karbon dioksida terkecil antara seluruh model optimasi, sekitar 4784 kW dan 201 kg/h, dengan persentase penghematan total duty dan emisi gas karbon dioksida terhadap model dasar sebesar 63,5% dan 57,41%. Meskipun demikian, model optimasi 4 memiliki biaya OPEX yang paling murah, sekitar $517.231, karena model optimasi 4 memiliki kebutuhan daya listrik yang lebih kecil sekitar 65,8% dibandingkan dengan model optimasi 5. Untuk selisih total duty yang kecil, kebutuhan daya listrik menjadi faktor penentu tingkatan OPEX, karena biaya produksi utilitas daya listrik lebih mahal dibandingkan dengan utilitas beban pemanas. Oleh karena itu, model optimasi 4 memiliki TAC terkecil antara seluruh model optimasi, sekitar $3.247.015, dengan persentase penghematan TAC terhadap model dasar sebesar 31,25%.