digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Energi menjadi peran penting dalam pemanfaatan berbagai kegiatan manusia saat ini. Kebutuhan energi di Indonesia dan dunia semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam pemenuhan kebutuhan energi, ditargetkan sumber daya yang berpotensi dimanfaatkan dengan memperhitungkan dampak lingkungan sebagai upaya penurunan emisi karbon. Saat ini, pemerintah menargetkan capaian bauran energi sebesar 23% dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Untuk merealisasikan target tersebut, pemanfaatan panas bumi sebagai salah satu sumber daya potensial, diperlukan eksplorasi dan eksploitasi dalam pengembangan energi panas bumi. Daerah panas bumi Nage yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah dengan keberadaan potensi panas bumi dengan pola penyebaran aktivitas vulkanik yang terdapat di Pulau Flores. Penelitian bertujuan untuk menentukan model konseptual sistem panas bumi yang berkembang di lapangan panas bumi Nage. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data observasi gaya berat yang telah dilakukan oleh Tim Survei Geofisika Terpadu Bumi Nage pada tahun 2017 yang didapat dari Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP). Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh nilai Complete Bouguer Anomaly (CBA) lapangan panas bumi Nage. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data CBA berupa peta Complete Bouguer Anomaly dengan rentang anomali dengan menggunakan densitas yang didapatkan dari hasil penelitian laboratorium, dengan densitas ratarata batuan sebesar 2,51 gr/cm3. Kemudian dilakukan pemisahan anomali regional dan residual dengan menggunakan metode moving average dan Polinomial Orde- 2, dimana lebar jendela ditentukan dengan melakukan analisis spektral 1 dimensi. Hasil anomali menggunakan metode moving average menunjukan penyebaran anomali tinggi berada di bagian tengah, anomali sedang berada di utara dan selatan, dan anomali rendah berada di barat dan sebagian kecil utara peta penelitian. Selanjutnya dilakukan Pemodelan 2,5D yang melewati manifestasi panas bumi dan zona interest menunjukkan bahwa nilai anomali tinggi dapat diindikasikan sebagai batuan intrusi yang berkemungkinan berperan sebagai heat source.