digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, kemudian disebut sebagai “ADHI” atau “Perusahaan” didirikan pada tahun 1960. Pada tanggal 18 Maret 2004, ADHI memasuki babak baru dalam perjalanannya setelah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek dengan komposisi kepemilikan Pemerintah sebesar 51% dan Publik sebesar 49%. Untuk mendukung tujuan jangka panjang dan menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada khususnya, perlu dilakukan peningkatan ekuitas atau penambahan dana melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan tujuan meningkatkan leverage perusahaan, kapasitas bisnis dan menjaga kesinambungan pendanaan proyek investasi. Selanjutnya pelaksanaan rights issue dan mempertahankan porsi kepemilikan saham pemerintah tetap atau tidak terdilusi dari posisinya saat ini 51% menjadi di bawah 50% (sehingga ADHI tetap menjadi BUMN), maka dalam rencana rights issue, Pemerintah Republik Indonesia harus mengambil alih secara proporsional melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD melalui Penyertaan Modal Pemerintah. Berdasarkan rumusan masalah bisnis tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai wajar PT Adhi Karya (Persero) Tbk. harga saham dengan menggunakan arus kas bebas untuk perusahaan dan valuasi relatif yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan nilai wajar PT Adhi Karya (Persero) Tbk. harga saham dalam rangka mendukung modal dari pemerintah melalui rights issue. Metode Arus Kas Terdiskonto (DCF) dan penilaian relatif digunakan untuk melakukan penilaian. Prediksi arus kas yang dihasilkan menggunakan DCF adalah relevan, mengingat risiko yang dapat mempengaruhi rencana bisnis dan stabilitas perusahaan. Sedangkan dari valuasi relatif kita bisa benchmark dari perusahaan lain. Penilaian penulis menunjukkan bahwa nilai intrinsik ADHI menurut DCF adalah Rp932 sedangkan berdasarkan penilaian relatif Rp916-945. Menurut DCF dan Relative Valuation, menunjukkan bahwa harga saham (per 30 Mei 2022) Rp725 undervalued. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan untuk membeli saham ini karena nilai pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya pada saat penelitian ini dilakukan. Penulis juga menyimpulkan bahwa ADHI memiliki fundamental yang kuat karena terus memberikan pertumbuhan positif dalam profitabilitas dan pengembalian yang didukung oleh suntikan modal dari pemerintah melalui rights issue yang penulis rekomendasikan untuk membeli atau menahan saham ini untuk industri investasi jangka panjang.