digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Banyumas merupakan salah satu cekungan sedimen di Jawa Tengah yang teridentifikasi manifestasi keberadaan hidrokarbon berupa rembesan minyak dan gas di permukaan. Fakta tersebut didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukan adanya potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas). Keberadaan potensi cadangan migas diduga tertutupi oleh lapisan sedimen subvulkanik yang relatif tebal sehingga metode seismik konvensional tidak dapat memetakan struktur bawah permukaan Cekungan Banyumas secara baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya metode lain untuk menggambarkan citra bawah permukaan di daerah subvulkanik yang tebal, sehingga dapat memberikan informasi mengenai fitur-fitur geologi pada Cekungan Banyumas. Pada studi tesis ini, penulis melakukan korelasi silang data Ambient Noise pada komponen seismogram transversal untuk mendapatkan Green’s Function dari gelombang Love. Data yang digunakan adalah data waveform yang terekam 39 stasiun wide band seismic dengan perekaman selama 60 hari, data tersebut bersumber dari Pusat Survei Geologi - Badan Geologi Indonesia. Korelasi silang terhadap 39 stasiun menghasilkan 780 pasang korelasi silang, kemudain dilakukan analisis multifiltering technique untuk mendapatkan kecepatan grup gelombang Love. Kecepatan grup gelombang Love untuk setiap periode diperoleh pola kecepatan grup pada periode 1-8s. Sedangkan untuk memperoleh kecepatan gelombang geser (Vs), pada penelitian ini menggunkan prinsip Neighbourhood Algorithm pada 37 titik grid hasil inversi kecepatan grup. Berdasarkan peta struktur kecepatan gelombang geser (Vs), menunjukan adanya pola nilai Vs rendah yang berasosiasi dengan Sub-cekungan Majenang dan Citanduy yang berarah barat laut-tenggara. Kehadiran nilai anomali Vs rendah diduga disebabkan karena adanya batuan sedimen berumur Miosen TengahKuarter. Sedangkan, anomali tinggi diperkirakan sebagai respon dari produk vulkanik Oligosen-Miosen Awal. Selain itu berdasarkan nilai Vs tinggi dapat ditemukan adanya Patahan Citanduy dan Antiklin Cipari.