digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada Situational Method Engineering (SME), suatu metode dapat dikomposisi dari sejumlah method chunk. Meskipun memiliki nilai tambah, konstruksi metode situasional membutuhkan usaha yang cukup besar. Method chunk yang sesuai dengan kebutuhan masih sulit dicari. Selain itu, method chunk juga masih dimodelkan dengan notasi dan terminologi yang berbeda. Pada penelitian ini dihasilkan framework untuk membantu method engineer melakukan konstruksi metode situasional, serta bagi tools developer yang akan membangun sistem pendukungnya. Framework yang diusulkan menampilkan proses utama pada SME. Pada penelitian ini juga diusulkan metamodel method chunk dalam Essence Language. Ketika menggunakan notasi yang seragam, proses ekstraksi dan komposisi method chunk menjadi lebih mudah. Framework yang diusulkan menerapkan proses assembly-based untuk menghasilkan metode situasional dengan melakukan komposisi sejumlah method chunk. Selain itu, framework juga mengadopsi konsep berorientasi service, dengan adanya tiga partisipan yang berperan, yaitu provider, sistem publikasi terpusat, dan client. Framework mendefinisikan proses lengkap mulai dari ekstraksi method chunk, publikasi method chunk, pencarian method chunk, serta komposisi metode situasional dari sejumlah method chunk. Proses yang lebih rinci dirancang dengan mengacu pada mekanisme dari OMG Essence. Karena itu, usulan framework ini disebut Essence-based SME (ESME). Framework ESME telah divalidasi untuk memastikan agar dapat membantu pelaksanaan berbagai proses pada SME. Proses validasi mencakup: a) proses dijalankan secara manual; b) membangun prototipe sistem pendukung; c) merancang metode situasional pada beberapa studi kasus; dan d) merepresentasikan metode situasional yang sudah ada dalam Essence. Hasil validasi menunjukkan bahwa framework ESME dapat membantu method engineer dalam melakukan konstruksi metode situasional. Perbandingan dengan penelitian sejenis menunjukkan bahwa hasil penelitian ini unggul pada beberapa indikator.