digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurul Hidayanti
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nurul Hidayanti
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Nurul Hidayanti.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Permintaan bahan pangan khususnya sayuran dan ikan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk, hal ini berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian yang tersedia serta pemanfaatannya yang kurang berkelanjutan. Perlu adanya inovasi yang tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas melainkan juga memperhatikan keseimbangan, salah satunya yaitu dengan sistem budidaya akuaponik. Selada dan ikan nila menjadi komoditas yang sering dibudidayakan dalam akuaponik, sistem ini dinilai berkelanjutan namun membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan sistem lain. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis proses budidaya serta proses biologis yang terjadi pada budidaya selada dan ikan nila akuaponik NFT, menganalisis kelayakan usaha budidaya, dan menentukan status keberlanjutan usaha dilihat dari dimensi ekonomi, ekologi, dan sosial. Desain penelitian berupa penelitian kuantitaif deskriptif. Analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis kriteria kelayakan investasi (PP, NPV, IRR, dan PI), serta analisis status keberlanjutan (MDS Rapfish). Hasil penelitian menunjukkan bawa proses budidaya terdiri dari tahap persiapan, penyemaian benih selada, penebaran benih ikan nila, pemeliharaan, pengontrolan, dan pemanenan. Pada proses biologis akuaponik, nitrifikasi menjadi penting karena dapat menyeimbangkan ekosistem tiga kelompok organisme (ikan nila, selada, dan bakteri). Berdasarkan aspek finansial didapatkan bahwa usaha layak untuk dijalankan dengan nilai PP 2 tahun 22 hari, NPV Rp230.937.236, IRR 52,32%, dan PI 5,2. Status keberlanjutan usaha pada multidimensi termasuk kategori cukup berkelanjutan (73,52), dilihat dari rata-rata nilai dimensi ekologi (76,28/berkelanjutan), dimensi ekonomi (74,7/cukup berkelanjutan) dan dimensi sosial (69,57/cukup berkelanjutan).