digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Antriin adalah perusahaan startup yang baru berusia 1 tahun yang berusaha membantu para pemilik usaha dalam menjalankan sistem operasional layanan antrian mereka. Selain membantu pemilik usaha Antriin juga berusaha membantu konsumen dalam mengantri secara online sehingga dapat mengantri dimana saja dan kapan saja. Ketika Perusahaan Antriin terbentuk, perusahaan ini telah menerapkan strategi komunikasi produk dengan menggunakan platform media sosial Instagram, namun hasilnya belum optimal karena terdapat beberapa gejala yang dapat mengindikasikan brand awareness Antriin masih rendah. Gejala-gejala yang terjadi ketika Antriin melakukan strategi komunikasi produk melalui media sosial Instagram adalah (1) kurangnya respon like dan komentar dari followers Instagram Antriin (2) kurangnya tingkat engagement yang dimiliki oleh Instagram Antriin. Karena fenomena tersebut, Antriin membutuhkan insight dari berbagai stakeholder untuk meningkatkan brand awareness perusahaan Antriin. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pendekatan kualitatif, data ini dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam dengan 4 jenis kriteria informan yang terdiri dari 9 informan pelanggan, 1 ahli UI/UX, 1 ahli pemasaran dan 1 perusahaan di industri sejenis. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan koding manual dan triangulasi dengan validasi melalui pakar, perusahaan dan jurnal. Hasil dari penelitian ini diperoleh kerangka pemikiran baru dimana sebagai bisnis baru dalam industri startup antrian online, strategi komunikasi tidak hanya dalam kegiatan media sosial, tetapi juga dalam kualitas aplikasi seperti kualitas UI/UX dan varian merchant yang ditawarkan layanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan representasi strategi komunikasi yang paling efektif dengan melihat pengalaman pengguna layanan antrian online dan ekspektasi mereka terhadap aktivitas media sosial yang disediakan oleh brand layanan antrian online.