digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hana Amalia Kushandini
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Brand-brand lokal baru semakin banyak bermunculan dan menjadi pilihan para konsumen. Tiap brand pasti memiliki target konsumennya masing-masing, dan tiap konsumen juga pasti memilih produk dari brand yang sesuai dengan keinginannya. Pada penelitian ini, dibangun model matematika yang bertujuan untuk melihat dinamika produk dari suatu brand melalui interaksinya dengan konsumen. Terdapat tiga model yang akan dibangun pada penelitian ini. Model pertama bertujuan untuk melihat dinamika produk dan konsumen dari suatu brand jika tidak adanya konsumsi oleh konsumen. Tidak ada konsumsi dapat diartikan bahwa produk yang beredar di pasaran tidak dikonsumsi oleh konsumen, sehingga volume produk akan semakin meningkat hingga mencapai kesetimbangannya. Dari model pertama, target penawaran dapat diukur melalui jumlah produk yang beredar di pasaran, dan tingkat permintaan diukur melalui pertumbuhan konsumen. Selanjutnya, model kedua bertujuan untuk melihat dinamika volume produk dan konsumen dari suatu brand jika terdapat konsumsi oleh konsumen. Adanya konsumsi mengindikasikan bahwa produk di pasaran akan berkurang karena dikonsumsi oleh konsumen. Untuk mengambarkan fenomena konsumsi pada model ini, digunakan fungsi respon Holling Tipe-II yang menandakan bahwa konsumen memilih produk yang dikonsumsi secara selektif. Melalui model kedua, dapat diukur tingkat minat konsumen terhadap produk yang beredar. Model terakhir yaitu model ketiga berfokus pada dinamika perpindahan konsumen antara dua brand. Dari model ketiga ini, dapat ditinjau keadaan persaingan produk di pasaran. Hasil simulasi numerik pada model ini menunjukkan bahwa semakin besar populasi konsumen brand pertama yang berpindah mengonsumsi produk brand kedua, maka komoditas produk brand pertama di pasaran akan lebih banyak karena semakin sedikitnya konsumsi oleh konsumen. Sedangkan pada brand kedua, komoditas produknya di pasaran akan semakin sedikit karena tingkat konsumsi oleh konsumen yang lebih tinggi.