digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Herlambang Andhika Mulia D
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Kota Tangerang Selatan memiliki potensi yang sangat besar dalam pengadaan hunian. Dengan fungsinya sebagai penyangga Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mempercepat pertumbuhan ekonomi, banyak hunian-hunian baru yang bermunculan sebagai respons untuk menyediakan salah satu kebutuhan primer yaitu hunian bagi para pendatang. Namun seiring dengan berkembangnya zaman ke era generasi milenial, harga hunian konvensional di Kota Tangerang Selatan memiliki peningkatan yang semakin tajam. Hal ini dipicu oleh beberapa faktor seperti keterbatasan lahan, permintaan akan hunian yang tinggi, serta kenaikan biaya konstruksi. Di sisi lain, pendapatan rata-rata para generasi milenial tidak dapat mengimbangi kenaikan harga tersebut. Hal ini berdampak terhadap kemampuan mereka untuk memiliki rumah tinggal konvensional. Walaupun telah banyak tersedia hunian konvensional yang cenderung lebih murah di pinggiran kota, sistem transportasi massal Kota Tangerang Selatan yang belum memadai menjadi penghambat para generasi milenial untuk memiliki hunian di daerah tersebut. Pada akhirnya, dibutuhkan hunian di tengah kota dengan harga lahan yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan lahan yang terletak di pinggiran kota namun dapat mengoptimalkan penggunaan lahan serta efektivitas waktu pembangunan seperti apartemen dengan menggunakan konsep membangun modular. Namun, bangunan apartemen konvensional memiliki layout ruang antar hunian yang sangat privat. Hal ini dapat memicu para penghuni apartemen tersebut cenderung lebih bersikap individualis serta kurang cocok dengan budaya turun-temurun Bangsa Indonesia yaitu gotong royong. Meskipun generasi milenial cenderung lebih individualis, tetapi mereka hidup di antara semua generasi lain dan membutuhkan keaktifan secara sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan juga hunian yang dapat mendorong interaksi antar penghuni generasi milenial yaitu co-housing atau co-living. Dengan kata lain, tugas ini bertujuan untuk dapat menyediakan hunian yang cenderung terjangkau serta mengedepankan aspek sosial untuk generasi milenial melalui kasus bangunan apartemen.