digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riski Azhar Aldiyanto
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu jenis unggas lokal yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah itik (Anas domesticus). Walaupun demikian, tingkat produksi itik di Jawa Barat masih berbeda jauh (7 ribu ton berbanding 800 ribu ton) dengan produksi ayam. Hal ini disebabkan oleh keengganan peternak untuk memelihara unggas karena 70% biaya operasional dihabiskan untuk pakan Pada penelitian ini dilakukan pengujian ransum itik yang bertujuan untuk mengurangi biaya pakan dengan memanfaatkan larva lalat tentara hitam dan limbah organik sebagai campuran dari pakan komersial dan dedak. Itik jantan sejumlah 40 ekor dibagi menjadi 2 kelompok dan mendapatkan perlakuan pakan berupa ransum A: Pakan komersil 20% + Dedak 20% + Tepung limbah sayur 30% + Larva BSF 30% dan B: Pakan komersil 15% + Dedak 20% + Sampah Organik 45% + Ampas Kelapa 20%. Efek dari pemberian pakan diamati pada komponen bobot, laju pertumbuhan relatif (relative growth rate), konversi pakan (feed conversion ratio), dan kualitas daging itik jantan. Hasil penelitian menunjukkan ransum A lebih baik diberikan kepada itik karena berpengaruh terhadap bobot rerata (367.96 gram), feed conversion ratio (4.38) dan kualitas proksimat daging, sedangkan nilai daily weight gain dan relative growth rate menunjukan hasil yang tidak signifikan.