digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri Perikanan merupakan industri yang potensial. Dimana industri ini merupakan industri yang bertanggung jawab terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Dengan demikian permintaan pakan ikan pedaging tentunya akan sangat tinggi. Meskipun di Indonesia sendiri terdapat beberapa permasalahan dimana banyak pakan yang menghasilkan gas amoniak yang tinggi dan harga pakan yang terus naik. Dengan begitu, saya bersama mahasiswa ITB lainnya mencoba membuat perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Perusahaan itu bernama Sabcanty. Dimana Sabcanty mencoba mengatasi masalah tersebut dengan memproduksi pakan dengan bahan organik dan berbahan dasar limbah CCM. Namun kendalanya Sabcanty sudah menyelesaikan tahap pengembangan produk, namun masih kurang dari segi penjualan. Karena pembelian pakan merupakan pembelian B2B dan diperlukan beberapa pertimbangan untuk menentukannya. Sabcanty harus mampu membuat strategi pengadaan yang baik. Dimana Sabcanty harus mengetahui atribut-atribut yang disukai pelanggannya dalam proses pengadaan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki objektif berupa mengetahui atribut apa yang disukai para peternak ikan dalam memilih pakanya dan bagaimana rekomendasi yang bisa diberikan kepada Sabcanty dari hasil objektif yang pertama. Dimana atribut-atribut tersebut didapat dari jurnal- jurnal sebelumnya, dimana proses pengadaan yang perlu diperhatikan adalah strategi pengadaan, perencanaan pengadaan, dan review kinerja pengadaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan metode statistik PLS-SEM dengan menggunakan skala Likert. Penelitian dilakukan pada responden yang merupakan pembudidaya ikan yang berdomisili di Pulau Jawa. Dimana penelitian dilakukan dengan menggunakan online kuesioner yang diisi sekitar 188 responden yang sesuai untuk menjawab kuesioner ini. Responden riset ini pun didapatkan dari metode sampling purposive. Dimana hasil penelitian ini adalah variabel strategi pengadaan dan penilaian kinerja pengadaan berdampak positif terhadap keinginan untuk mengoptimalkan proses pengadaan. Dimana variabel perencanaan pengadaan tertolak dan variabel kemampuan pengolahan informasi gagal memoderasi setiap relasi antar variabel. Hasil dari penelitian ini tentunya akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi Sabcanty dalam memilih atribut yang disukai oleh pembudidaya ikan dalam memilih pakan ikan. Dimana nantinya Sabcanty bisa lebih mendekati pelanggan dengan cara yang lebih mereka sukai, yaitu dengan mementingkan variabel yang diterima yaitu strategi pengadaan dan penilaian kinerja pengadaan. Dimana dari riset ini tentunya bisa memberi kontribusi kepada para penjual pakan ikan juga (selain Sabcanty) yang ingin mengetahui atribut yang disukai konsumen.