
ABSTRAK Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Fadhlan Ramadhan Sahid
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (KPCB) merupakan salah satu kawasan
perkotaan di Indonesia yang saat ini terindikasi mengalami fenomena urban sprawl
yang apabila dibarkan dapat berdampak negatif bagi kondisi lingkungan serta
kehidupan sosio-ekonomi masyarakat setempat. Dalam rangka mengatasi persoalan
tersebut, maka perlu ada upaya yang dilakukan oleh BP KPCB selaku lembaga
koordinasi antarpemerintah kabupaten/kota dan provinsi di KPCB sesuai dengan
kewenangannya mengingat penyelesaian persoalan lintas kabupaten/kota perlu
dilakukan secara terpadu antarkabupaten/kota. Penelitian ini akan menggunakan
metode analisis sprawl index, analisis deskriptif, serta analisis AHP. Ketiga analisis
tersebut digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang terindikasi berkaitan dengan
terjadinya urban sprawl, merumuskan faktor utama penyebab terjadinya urban
sprawl, dan menentukan kebijakan yang perlu diambil untuk mengantisipasi
terjadinya fenomena tersebut di KPCB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
fenomena urban sprawl di KPCB terindikasi dipicu oleh faktor sentripetal seperti
pesatnya pertumbuhan ekonomi serta adanya sarana dan prasarana dasar yang lebih
layak di perkotaan. Fenomena tersebut juga dipicu oleh kebijakan rencana tata ruang
yang belum siap untuk mengantisipasi urban sprawl serta adanya pembangunan
jaringan jalan. Adapun faktor utama penyebab terjadinya urban sprawl adalah
kekurangsigapan pemerintah dalam menyiapkan instrumen perencanaan tata ruang.
Solusi utama yang diajukan yaitu pengaturan alokasi ruang tumbuh perkotaan,
pengaturan regulasi perencanaan, perizinan, dan pengendalian pembangunan, serta
pembangunan sarana dan prasasrana fisik perkotaan yang mendukung upaya
pembangunan kota secara kompak. Peran BP KPCB untuk membantu mengantisipasi
terjadinya urban sprawl adalah membantu proses konsultasi, koordinasi, sinkronisasi,
perumusan kebijakan dan regulasi, serta menjadi clearinghouse atas penyediaan dan
diseminasi hasil kajian terkait penanganan fenomena urban sprawl di kawasan
perkotaan tersebut.