digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nandya Dwi Artameutia S
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Nandya Dwi Artameutia S
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Nandya Dwi Artameutia S.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus-2). Penyakit ini terdeteksi pertamakali pada tahun 2019 dan hingga saat ini telah menyebar ke lebih dari 228 Negara. Data COVID-19 di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit ini telah menginfeksi 6 juta orang dan menyebabkan 156 ribu orang meninggal dunia. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit ini dan respons terhadap COVID-19 adalah melalui pencegahan, salah satunya melalui vaksinasi. Pemerintah Indonesia telah melakukan program vaksinasi COVID-19, yang telah menjangkau lebih dari 200 juta orang, tetapi sayangnya, Program vaksinasi ini tidak diikuti dengan evaluasi keberhasilan vaksinasi. Institut Teknologi Bandung pada saat ini sedang mengembangkan kit COVID-19 berbasis ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi anti protein spike (S1) secara semikuantitatif. Proof of concept (TKT 4) dari kit diagnostik ini telah dilakukan dan format kit tersebut dapat mendeteksi keberadaan antibodi anti protein S1 dengan baik. Tetapi, kit diagnostik tersebut masih belum sesuai untuk digunakan pada kondisi pengujian sebenarnya (lab. Klinik). Penelitian dilakukan untuk mengadaptasikan kit diagnostik tersebut agar ke Tingkat Kesiapan Teknologi 6 (TKT-6), sehingga kit diagnostic yang dikembangkan tersebut dapat digunakan di kondisi penggunaan yang sebenarnya (laboratorium klinik). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pencucian 2x @5 siklus dengan menggunakan buffer glycine pH 2,5 dengan inkubasi selama 1 menit mengakibatkan sampel positif dan negatif tercuci (mengakibatkan fenomena false negative) dan masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan buffer glycine pH 4. Selain itu, dari penelitian ini ditemukan bahwa waktu inkubasi selama pencucian tidak berpengaruh terhadap background absorbansi. Selanjutnya kegiatan penelitian ini berhasil mengembangkan kit COVID-19 yang dapat menggunakan serum darah, plasma darah dan darah lengkap sebagai sampel.