Sulitnya akses terhadap pelengkapan untuk penelitian, menjadi salah satu kendala
pengembangan keilmuan sport science di Indonesia, khususnya pada bidang
biomekanika olahraga. Penelitian pada bidang biomekanika olahraga, berfokus
pada pengukuran dan analisi aspek kinematika dan kinetika dari atlet untuk
meningkatkan performa dan mencegah cedera. Sayangnya, alat bantu ukur yang
diperlukan masih sangat sulit diakses secara bebas di Indonesia. Hal ini diakibatkan
oleh berbagai faktor seperti tidak adanya produsen lokal hingga biaya penggunaan
alat yang mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian dan
perancangan prototipe alat bantu ukur yang dapat mengatasi masalah-masalah
tersebut.
Salah satu alat ukur yang sering digunakan pada penelitian biomekanika olahraga
adalah motion capture yang berfungsi mengukur posisi untuk selanjutnya
diturunkan menjadi percepatan dari gerakan atlet. Produk motion capture pada
umumnya menggunakan kamera atau sensor dengan kualitas industri untuk
mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem
dengan menggunakan kamera dan pengolahan citra untuk mendapatkan prediksi
titik-titik tubuh dalam visualisasi 3 Dimensi yang direpresentasikan dalam mesh
tubuh dengan memiliki tampilan visual yang bisa digunakan oleh pengguna.
Pengambilan hasil visualisasi dimulai dengan mengambil nilai parameter intrinsik
dan ekstrinsik kamera, mengolah video dan mendapatkan koordinat 2-Dimensi
dengan menggunakan model OpenPose, lalu memproses koordinat 2-Dimensi
dengan parameter intrinsik dan ekstrinsik ke model SMPL hingga outputnya
menjadi koordinat 3-Dimensi yang bisa divisualisasikan dalam bentuk Mesh tubuh
manusia dalam software Blender 3D. Secara umum, hampir seluruh subsistem
berhasil dijalankan sesuai harapan.