digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Muhammad Lutfi Siregar
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN Muhammad Lutfi Siregar
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pertumbuhan prospek produk freshfood e-commerce mendorong bangkitnya beberapa startup dibidang freshfood e-commerce yang mencoba untuk menemukan solusi dalam memotong rantai distribusi menjadi lebih ramping, namun pada proses operasionalnya mendapat beberapa kendala yaitu tingginya biaya pengiriman dan sulitnya menjaga kualitas produk dikarenakan nilai produk segar akan memburuk secara eksponensial pasca panen. Pengelompokan barang dipusat distribusi dengan lokasi yang optimal akan menghasilkan pengurangan terhadap biaya pengiriman, sehingga membutuhkan pemilihan lokasi yang strategis untuk pembangunan pusat distribusi sebagai lokasi transit sebelum proses distribusi barang. Metode center of gravity (CoG) diaplikasikan untuk mengukur titik lokasi distribusi yang optimal namun model ini tidak mempertimbangkan efek spasial daerah seperti kemacetan, bencana alam, topografi, ekonomi dan keamanan, maka dari itu pendekatan spasial dilakukan pada penggunaan metode center of gravity (CoG) untuk mengurangi efek spasial yang terjadi. Penerapan standar logistik halal MS2400 sebagai salah satu standar logistik halal terbaik juga diaplikasikan untuk membuat prosedur standar dan design layout untuk dapat mencegah rendahnya kualitas produk. Hasil penerapan metode CoG dengan pendekatan spasial menemukan beberapa rekomendasi titik latitude dan longitude untuk lokasi distribusi berdasarkan 5 zona pengiriman yaitu Zona DC 1 Tangerang (-6.28010, 106.6684), Zona DC 2 Jakarta (6.16544, 106.7465), Zona DC 3 Jakarta (-6.276778, 106.8042), Zona DC 4 Bogor (-6.503629, 106.8340), dan Zona DC 5 Bekasi (-6.27263, 107.19930). Namun dalam perbandingannya ditemukan bahwa penggunaan metode CoG dengan pendekatan spasial tidak begitu signifikan dalam dibanding menggunakan model CoG klasik. Penerapan standar MS2400 menghasilakan kebutuhan seperti penentuan suhu, ruang khusus medical checkup, prayer room, ruang fasilitas kebersihan, ruang toilet higenis, ruang sertu kendaraan, dan ruang pemisahan produk rusak.