Negara maju maupun negara berkembang masih mempunyai masalah kesehatan
utama, yaitu stroke. Stroke merupakan penyebab kematian kedua di dunia dengan
prevalensi 10,9% pada tahun 2018. Di Indonesia, stroke mengalami peningkatan
selama lima tahun terakhir. Stroke merupakan keadaan darurat karena dalam
hitungan menit sel otak dapat mati. Stroke aterotrombotik terjadi karena adanya
penyumbatan pembuluh darah oleh plak dinding pembuluh darah arteri.
Epidemiologi menunjukkan bahwa perubahan kecil akibat stroke di prefrontal
cortex (PFC) dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mengarah ke demensia
vaskular. Deteksi atau diagnosis yang akurat menjadi penting untuk manajemen
terapeutik karena pada tahap awal sulit untuk diidentifikasi.
Penelitian ini mempelajari ada tidaknya perbedaan aktivasi otak dalam keberhasilan
recall memory (mengulang angka dengan benar dan salah) pada pasien non stroke
dan pasien stroke demensia vaskular. Serta melihat hubungan aktivasi keberhasilan
recall memory dan aktivasi prefrontal cortex (kanan dan kiri) terhadap Moca score.
Penelitian ini menggunakan perlakuan single task, yaitu kognitif. Kemudian dipilih
7 pasien non stroke, dan 7 pasien stroke demensia vaskular untuk melakukan
perekaman electroencephalogram (EEG) selama 20 menit dengan uji Montreal
Cognitive (MoCA) dan uji hiperventilasi. Mengetahui daerah otak yang aktif pada
pasien stroke dengan melakukan invers problem menggunakan Standardized Low
Resolution Electromagnetic Tomography (sLORETA). Kemudian mengetahui
adanya perbedaan aktivasi prefrontal cortex antara pasien non stroke dan stroke
demensia vaskular dengan paired T-test.
Uji Paired T-test menunjukkan bahwa pada pasien non stroke maupun pasien stroke
demensia vaskular memiliki aktivasi lebih tinggi ketika akan mengulang angka
dengan benar dibandingkan dengan mengulang angka salah. Serta pada pasien non
stroke terdapat perbedaan secara signifikan ketika akan mengulang angka dengan
benar dan salah, sedangkan pada pasien stroke demensia vaskular tidak terdapat
perbedaan secara signifikan ketika akan mengulang angka dengan benar dan salah.
Hasil aktivasi prefrontal cortex dan MoCA score saling bersesuaian. Dari hasil
keduanya menunjukkan bahwa pasien stroke demensia vaskular mengalami
penurunan fungsi kognitif.