digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Negara maju maupun negara berkembang masih mempunyai masalah kesehatan utama, yaitu stroke. Stroke merupakan penyebab kematian kedua di dunia dengan prevalensi 10,9% pada tahun 2018. Di Indonesia, stroke mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Stroke merupakan keadaan darurat karena dalam hitungan menit sel otak dapat mati. Stroke aterotrombotik terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah oleh plak dinding pembuluh darah arteri. Epidemiologi menunjukkan bahwa perubahan kecil akibat stroke di prefrontal cortex (PFC) dapat menyebabkan gangguan kognitif yang mengarah ke demensia vaskular. Deteksi atau diagnosis yang akurat menjadi penting untuk manajemen terapeutik karena pada tahap awal sulit untuk diidentifikasi. Penelitian ini mempelajari ada tidaknya perbedaan aktivasi otak dalam keberhasilan recall memory (mengulang angka dengan benar dan salah) pada pasien non stroke dan pasien stroke demensia vaskular. Serta melihat hubungan aktivasi keberhasilan recall memory dan aktivasi prefrontal cortex (kanan dan kiri) terhadap Moca score. Penelitian ini menggunakan perlakuan single task, yaitu kognitif. Kemudian dipilih 7 pasien non stroke, dan 7 pasien stroke demensia vaskular untuk melakukan perekaman electroencephalogram (EEG) selama 20 menit dengan uji Montreal Cognitive (MoCA) dan uji hiperventilasi. Mengetahui daerah otak yang aktif pada pasien stroke dengan melakukan invers problem menggunakan Standardized Low Resolution Electromagnetic Tomography (sLORETA). Kemudian mengetahui adanya perbedaan aktivasi prefrontal cortex antara pasien non stroke dan stroke demensia vaskular dengan paired T-test. Uji Paired T-test menunjukkan bahwa pada pasien non stroke maupun pasien stroke demensia vaskular memiliki aktivasi lebih tinggi ketika akan mengulang angka dengan benar dibandingkan dengan mengulang angka salah. Serta pada pasien non stroke terdapat perbedaan secara signifikan ketika akan mengulang angka dengan benar dan salah, sedangkan pada pasien stroke demensia vaskular tidak terdapat perbedaan secara signifikan ketika akan mengulang angka dengan benar dan salah. Hasil aktivasi prefrontal cortex dan MoCA score saling bersesuaian. Dari hasil keduanya menunjukkan bahwa pasien stroke demensia vaskular mengalami penurunan fungsi kognitif.