digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Anindita Prasasya
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN Anindita Prasasya
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Perilaku perjalanan pengguna angkutan umum ketika terjadi disrupsi layanan belum sepenuhnya dipahami, terutama ketika gangguan yang tidak terduga terjadi. Dengan kondisi dampak perubahan iklim yang tidak menentu, maka gangguan transportasi yang berkaitan dengan cuaca dapat mengganggu keberlangsungan layanan angkutan umum. Dampak iklim terbesar pada transportasi adalah banjir perkotaan (IPCC, 2007) yang berkaitan dengan tingkat risiko banjir DKI Jakarta yang tinggi. Ketergantungan penduduk di wilayah DKI Jakarta terhadap angkutan umum transit yang mulai meningkat akan rentan jika terjadi gangguan pada layanan tulang punggung pergerakan perkotaan. Studi ini bertujuan untuk memahami perilaku perjalanan pengguna KRL Jabodetabek ketika terjadi disrupsi banjir serta pilihan perjalanan berikutnya, menggabungkan beragam faktor seperti variabel laten spesifik individu terkait persepsi dan penilaian, serta karakteristik sosioekonomi dan demografi, karakteristik perjalanan, dan karakteristik banjir. Dengan menggunakan data revealed preferenced (RP) dan stated preference (SP) yang diperoleh melalui survei kuesioner pengguna KRL Jabodetabek Lintas Bogor – Jatinegara yang bersinggungan dengan area rawan banjir dan pernah mengalami gangguan perjalanan karena banjir dalam 5 tahun terakhir, respon pengguna terhadap disrupsi banjir dapat diketahui. Analisis PLS-SEM digunakan untuk menjawab pengaruh variabel laten terhadap perilaku perjalanan ketika banjir serta intensi penggunaan angkutan transit berikutnya. Di samping itu, guna mengetahui strategi yang tepat untuk memitigasi turunnya demand perjalanan akibat disrupsi, analisis pemodelan pemilihan moda perjalanan ketika banjir dengan analisis regresi logistik biner juga digunakan untuk mengidentifikasi peluang penggunaan angkutan transit ketika banjir berdasarkan skenario hipotetik yang berisi atribut alternatif layanan ketika terjadi banjir. Hasil analisis mengungkapkan faktor yang berpengaruh signifikan langsung terhadap perilaku perjalanan adalah pengalaman banjir, tingkat emosi, dan persepsi informasi. Adapun persepsi mitigasi, persepsi menunggu terkait lingkungan layanan, respon perilaku perjalanan, dan karakteristik sosioekonomi dan demografi juga berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan KRL berikutnya. Peluang penggunaan KRL ketika terjadi banjir sebesar 37.99% sedangkan 62.01% memilih moda lain. Adapun untuk pengguna non-captive, sebesar 41.76%ii memilih angkutan transit dan sebesar 58.26% memilih moda lain. Melalui analisis sensitivitas, variabel yang dapat diintervensi guna meningkatkan peluang pemilihan adalah waktu tundaan KRL, waktu tunggu bus penyambung, ketersediaan informasi, dan jaringan internet nirkabel. Temuan penting yang dapat berguna adalah waktu tunggu kurang dari 30 menit dapat meningkatkan peluang pemilihan KRL. Sejumlah rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan dan berkaitan dengan faktor yang memengaruhi respon perilaku perjalanan ketika banjir diusulkan sebagai strategi dalam meningkatkan peluang pemilihan perjalanan pengguna angkutan transit ketika terjadi banjir.