digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riyad Maulana
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Perubahan geometri perkotaan akan membentuk sebuah canyon/ngarai atau ruang linier di antara bangunan. Adanya perbandingan tinggi bangunan (H) dengan lebar jalan (W) menghasilkan pengaruh pada mitigasi panas dan kedua komponen tersebut dapat memengaruhi kinerja kenyamanan termal ruang luar. Kota Bandung dalam sepuluh tahun terakhir mengalami tren kenaikan suhu rata-rata yang signifikan 2010 sebesar 23,3 °C, lalu melonjak menjadi 25,69 °C pada tahun 2020, koridor pusat Kota Bandung sebagai pusat kegiatan beragam terutama perdagangan dan jasa, serta tempat berkumpul orang. Selain itu, kondisi fisik bangunan yang ada di sekitar Alun-alun Kota Bandung memiliki ketinggian bangunan yang cukup tinggi, sehingga membentuk ruang di antara bangunan yang berpotensi merangkap panas. Berdasarkan persoalan tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan pengaruh orientasi koridor dan geometri ngarai perkotaan di pusat Kota Bandung terhadap kinerja kenyamanan termal ruang luar. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deduktif, dengan metode penelitian mixed method atau metode campuran. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan gambaran ngarai perkotaan dan adaptasi responden terhadap kenyamanan termal ruang luar. Sedangkan metode analisis kuantitatif yang digunakan yaitu analisis regresi multivariate dan korelasi multivariate. Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh orientasi koridor dan geometri ngarai perkotaan terhadap kinerja kenyamanan termal ruang luar. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai indeks kenyamanan termal PET (Physiological Equivalent Temperature) rata-rata pada setiap ngarai perkotaan berada pada 29-32°C dengan sensasi termal nyaman dan beban psikologis tidak ada tekanan panas, hal ini sangat dipengaruhi oleh suhu udara (Ta), kecepatan angin (v), dan suhu radiasi (Tmrt). Sedangkan hasil analisis pengaruh geometri ngarai perkotaan terhadap kinerja kenyamanan termal ruang luar, dalam penelitian ini menjadi dasar petimbangan dalam merumuskan rekomendasi prinsip perancangan ngarai perkotaan. Rekomendasi terhadap geometri ngarai perkotaan lebih memprioritaskan pada aspek pembayangan, dengan menambah ketinggian bangunan dan menambah komponen peneduh.