digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadhilah Hidayat
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang memiliki jumlah produksi yang tinggi tiap tahunnya. Bersumber dari data Badan Pusat Statistik, produksi teh di Jawa Barat dalam rentang waktu 2017-2021 berada pada kisaran 89 ribu ton/tahun. Komoditas teh di Jawa Barat memiliki nilai produksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lain seperti kopi yang hanya berkisar 22 ribu ton/tahun. Namun hal itu berbanding terbalik dengan budaya minum teh yang kalah dari budaya minum kopi yang saat ini menjadi kekinian di masyarakat kota. Melihat potensi perkebunan teh di Indonesia, diharapkan peningkatan komoditas teh di Indonesia bisa terus berkembang. Salah satu kawasan yang terkenal dengan hamparan perkebunan tehnya, yaitu Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dimana salah satu perkebunannya yaitu perkebunan Teh Malabar merupakan salah satu importir teh terbesar dari Indonesia. Potensi hamparan indah perkebunan teh di Malabar sayangnya kurang mengundang minat wisatawan untuk berkunjung ke area tersebut. Kurangnya minat terhadap komoditas teh ini ditakutkan kedepannya akan menghilangkan identitas dari kawasan dimana alih fungsi lahan menjadi sebuah kondisi yang sangat disayangkan. Hal yang perlu di perhatikan kedepannya yaitu bagaimana mengedukasi masyarakat agar mampu memaksimalkan potensi dari komoditas teh yang dimilik Indonesia, serta bagaimana arsitektur mampu muncul untuk memaksimalkan kondisi lahan. Oleh karena itu diinsiasi proyek Tea Tourism Centre Perkebunan Teh Malabar, dimana kedepannya proyek ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII bersama dengan komunitas masyarakat sekitar. Selain memaksimalkan citra dari lahan perkebunan teh, wisata ini diharapkan mampu mengeksplorasi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan komoditas teh. Tea Toursim Hub akan memperhatikan dua aspek secara khusus, yaitu edukasi dan rekreasi. Fungsi edukasi yang diharapkan mampu memberikan wawasan baik untuk pengunjung maupun masyarakat sekitar. Dimana kegiatan bisa terjadi dua arah antar pengunjung dan masyarakat melalui workshop budidaya teh dan pengembangannya. Selain itu nilai kawasan sebagai fungsi rekreasi diharapkan mampu menciptakan kondisi dimana citra kebun teh bisa dirasakan dan dinikmati secara menyenangkan. Tea Tourism Center ini diharapkan mampu menjadi gerbang wisata bagi kawasan agrowisata malabar, dimana objek wisata lain juga terintegrasi dan memberikan dampak baik secara ekonomi dan sosial-budaya. Secara Arsitektural, bangunan ini diharapkan mampu melebur dengan kawasan perkebunan teh tanpa merusak ekosistem yang sudah ada.