digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firqi Alfathani
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Indonesia terkhusus Kota Bandung berada dalam kondisi bonus demografi dengan memiliki persentase masyarakat usia produktif sekitar 71% (BPS,2020). Kondisi tersebut membuat masyarakat membutuhkan lebih banyak lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk membuka lapangan pekerjaan baru, salah satunya adalah UMKM. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan UMKM diantaranya adalah kurangnya lingkungan yang dapat mendukung UMKM untuk berkembang seperti sumber daya dan pengetahuan. Oleh karena itu, salah satu solusi untuk menjawab tantangan pengembangan UMKM tersebut adalah melalui fasilitas inkubasi bisnis. Proses inkubasi bisnis bagi UMKM membutuhkan fasilitas yang dapat menampung berbagai macam jenis bisnis dan pengguna. Hal tersebut sedikit berbeda dengan kecenderungan fasilitas inkubasi bisnis yang kebanyakan berfokus pada bidang teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pendekatan yang dapat membantu mewujudkan fasilitas yang lebih publik dan terbuka yaitu public space. Selain itu, terdapat pendekatan lain yaitu creative space untuk membantu mewujudkan lingkungan yang lebih mendukung UMKM untuk berinovasi. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut dirumuskan kriteria perancangan yaitu interaksi, fleksibilitas, elemen alam, dan elemen estetika. Selain kedua pendekatan tersebut, terdapat hal lain yang mempengaruhi kriteria perancangan yaitu karakteristik UMKM. Sehingga, kriteria interaksi yang memiliki keterkaitan dengan sebagian besar karakteristik UMKM dijadikan sebagai kriteria utama. Berdasarkan kriteria utama tersebut dirumuskan sebuah konsep utama yaitu ruang interaksi. Konsep ruang interaksi tersebut diwujudkan melalui beberapa strategi yaitu pembagian zona interaksi (utama, sekunder, dan privat), menambahkan ruang-ruang yang dapat mewadahi interaksi, dan memasukkan elemen fleksibilitas, alam, serta estetika.