digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dara Afiifah Meizwar
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dara Afiifah Meizwar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Dara Afiifah M.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pesisir merupakan daerah interaksi antara laut dan darat dimana terdapat proses-proses alami yang rentan terhadap perubahan. Aktivitas manusia membawa perubahan dapat menyebabkan bertambahnya (akresi) atau berkurangnya (abrasi) daratan di pesisir. Studi perubahan garis pantai ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi di Muara Gembong tahun 2011-2021 dengan meninjau kondisi lainnya seperti pasang surut, batimetri, gelombang, debit sungai dan sedimentasi, tutupan lahan juga arah transpor sedimen akibat gelombang. Penelitian ini menggunakan garis pantai hasil ekstraksi dari citra satelit Landsat dengan metode band ratio dan composite RGB. Perubahan garis pantai dianalisis dengan Digital Shoreline Analysis menggunakan metode statistika Net Shoreline Movement (NSM), End Point Rate (EPR) dan Linear Regression Rate (LRR) untuk mengindentifikasi abrasi dan akresi yang terjadi. Daerah Muara Gembong dibagi menjadi Zona A yang terletak di selatan dan Zona B yang terletak di utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Perubahan garis pantai di Muara Gembong selama 10 tahun menunjukkan kecenderungan mengalami akresi sejauh 6,81 m. Laju perubahan garis pantai di Muara Gembong nilainya 0,18 m/tahun dengan laju akresi 12,24 m/tahun dan laju abrasi -7.68 m/tahun. Selain itu total luas abrasi selama 10 tahun pada seluruh zona yaitu 805.562,41 m2 dan total luas akresi 881.897,24 m2. Arah transpor sedimen pada Zona A mengarah ke selatan atau ke kiri menghadap offshore sedangkan pada Zona B mengarah ke timur atau kanan menghadap offshore dipengaruhi oleh kontribusi terbesar energi gelombang yang menjalar dari arah barat laut. Penyebab abrasi pada Zona B diindikasi lebih karena faktor antropogenik yaitu penggunaan lahan berupa tambak sedangkan akresi pada Zona A disebabkan oleh faktor alami sedimen dari sungai. Perubahan garis pantai di Muara Gembong dipengaruhi kuat oleh aktivitas manusia selain terdapat pengaruh fenomena oseanografi di sekitarnya.