ABSTRAK Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Aulia Resky
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kawasan Lembang merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten
Bandung Barat yang menyimpan berbagai potensi kepariwisataan, seperti wisata
alam, budaya, dan lain-lain. Namun semenjak pandemi Covid-19, keberjalanan
wisata di Kecamatan Lembang terhambat dan sempat terhenti. Berbagai upaya telah
dilakukan, akan tetapi kemampuan adaptif dari pemerintah saja tidak cukup,
diperlukan juga sebuah kerangka kebijakan yang komprehensif dan terarah untuk
menciptakan resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas untuk bangkit
kembali atau merespons secara positif dari dampak berbahaya bencana. Penelitian
yang dilakukan oleh Sharma, Thomas, & Paul (2021) dengan judul Reviving
Tourism Industry Post-COVID-19: A Resilience-Based Framework menghasilkan
sebuah kerangka kebijakan pemulihan pariwisata yang diberi nama resilience-based
framework yang menjadi kerangka acuan dalam penelitian ini.
Data penelitian terdiri dari data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka
dan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan pelaku wisata dan
observasi langsung ke tempat-tempat wisata yang berada pada Kecamatan
Lembang. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif untuk
menganalisis dampak pandemi Covid-19, respon pemerintah Bandung Barat,
Kecamatan Lembang maupun desa-desa terkait dalam menghadapi pandemi Covid-
19, inovasi teknologi, serta persepsi pengelola daya tarik wisata.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak ke
destinasi wisata di Kecamatan Lembang, mulai dari penurunan jumlah wisatawan,
penurunan pendapatan, peningkatan jumlah pengangguran, peningkatan jumlah
masyarakat miskin hingga kerusakan fasilitas pariwisata di daya tarik wisata.
Respon yang dilakukan oleh pemerintah daerah, kecamatan maupun desa dalam
menghadapi dampak pandemi Covid-19 terdiri dari perbaikan atraksi dan
aksesibilitas, pelatihan para pengelola daya tarik serta bantuan lainnya seperti
bantuan sembako, pengadaan alat kesehatan dan lainnya. Akan tetapi, bantuan
pengadaan maupun perbaikan atraksi dan amenitas pasca Covid-19 masih perlu
ditingkatan oleh pemerintah untuk membantu daya tarik yang dikelola oleh
masyarakat Inovasi teknologi yang digunakan untuk pemasaran tempat wisata
secara online sudah berjalan cukup baik, namun masih diperlukan peningkatan
dalam mengembangkan virtual tour. Sedangkan untuk persepsi pengelola daya tarik
wisata terhadap penyediaan sarana maupun prasarana penunjang pada aspek
kebersihan dan kesehatan masih perlu ditingkatkan, terutama daya tarik yang
dikelola oleh masyarakat.