digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Adinda Rizki
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Setiap harinya, terjadi perpindahan yang dilakukan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya. Mobilitas menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan di perkotaan. Namun, dalam melakukan mobilitas dibutuhkan suatu moda yang dapat menunjang kegiatan ini. Kota Bogor yang dikenal dengan istilah “Kota Sejuta Angkot” dan tingginya volume kendaraan yang melintasi ruas jalan, kemacetan pun tidak dapat terhindarkan di kota ini. Biskita Trans Pakuan hadir sebagai moda transportasi angkutan massal yang dapat menjadi solusi permasalahan ini. Namun, apabila kinerja yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang seharusnya hal ini hanya akan menjadi permasalahan baru bagi Kota Bogor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Biskita Trans Pakuan sebagai moda transportasi penunjang mobilitas di Kota Bogor. Menggunakan Standar Kinerja Angkutan Umum Berdasarkan SK Dirjen No. 64/AJ.402/DRJD/2002 dan Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan PM No. 10 Tahun 2012 menjadi landasan untuk mengukur kinerja Biskita di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dinamis dan non-dinamis untuk melihat kinerja operasional. Kemudian, penelitian ini juga mempertimbangkan penilaian dari pengguna jasa untuk melakukan penilaian terhadap kinerja saat ini dan tingkat kepentingan dari 24 variabel kinerja untuk memprioritaskan apa yang perlu dibenahi. Dari penelitian yang dilakukan untuk mengukur efektivitas Biskita terhadap headway, waktu tempuh, dan kecepatan belum efektif. Indikator kinerja efektivitas yang efektif secara keseluruhan hanyalah indikator frekuensi. Ditinjau dari load factor dan utilisasi, Biskita belum efisien. Namun, ditinjau dari availability sudah dapat dikatakan efisien. Secara umum, tingkat kepuasan pengguna Biskita memiliki nilai sebesar 87,46% yang ditinjau terhadap indikator keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan. Variabel kinerja pelayanan yang perlu diprioritaskan untuk dilakukan peningkatan kinerja meliputi kenyamanan kondisi halte untuk menunggu bus, ketersediaan informasi di halte meliputi rute, jadwal operasional, dan nama halte, dan informasi waktu kedatangan bus.