digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan panas bumi Tompaso terletak di kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara. Lapangan ini mulai beroperasi secara resmi sejak Desember 2016 melalui unit 5 dan 6 PLTP area Lahendong dengan kapasistas 2x20 MWe. Fluida panas bumi di Tompaso mengalir dari barat daya ke timur laut dikontrol oleh sesar Soputan. Sesar inilah yang mengontrol kemunculan manifestasi di Tompaso. Akan tetapi, manifestasi dengan ciri upflow muncul di dua tempat, yaitu Bukit Kasih di bagian barat dan Toraget di bagian timur. Hal ini menimbulkan dugaan kemungkinan adanya dua pola aliran fluida. Oleh sebab itu, studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola hidrogeologi sistem panas bumi Tompaso. Pendekatan yang digunakan yaitu analisis geokimia air terhadap lima mata air panas, satu mata air hangat, dan enam mata air dingin di sekitar Tompaso. Data konsentrasi unsur terlarut diklasifikasikan menggunakan Analisis Komponen Utama (AKU) untuk melihat karakteristik setiap sampel. Hasil analisis ini memperlihatkan data unsur terlarut manifestasi Bukit Kasih terletak berjauhan dengan manifestasi Toraget sehingga diinterpretasikan kedua manifestasi tipe upflow ini berasal dari reservoir yang berbeda. Hal ini didukung dengan data isotop stabil yang memperlihatkan isotop Bukit Kasih memiliki tren arah mixing yang berbeda dibanding dengan isotop Toraget. Berdasarkan kajian pola aliran fluida, aliran fluida di daerah Bukit Kasih dikontrol oleh struktur berarah relatif utara – selatan, sedangkan daerah Toraget dikontrol oleh struktur berarah barat daya – timur laut. Hasil kajian pola aliran fluida ini diintegrasikan dengan data geologi berupa peta dan penampang, data geofisika berupa resistivitas MT, dan data sumur pemboran berupa temperatur serta kemunculan epidot untuk membuat model konseptual 3D. Pada umumnya model konseptual dibuat dalam 2D namun, representasi dari model konseptual 2D memiliki keterbatasan dan kurang memberikan informasi dalam menggambarkan sistem panas bumi. Model konseptual 3D ini dibuat menggunakan perangkat lunak Leapfrog Geothermal yang dikembangkan oleh Seequent. Komponen sistem panas bumi yang dimodelkan, yaitu stratigrafi dan struktur geologi, pola isotermal, batuan penudung, reservoir, dan sumber panas. Model 3D yang telah dibuat dapat dijadikan acuan untuk pengembangan lapangan ke depan. Berdasarkan model 3D ini pengembangan lapangan ke depan disarankan pada area sekitar Toraget di sebelah timur.