digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Auliya Tri Meliyani
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Auliya Tri Meliyani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Auliya Tri Meliyani.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kangkung (Ipomoea reptans) menjadi salah satu sayuran yang paling banyak dikonsumsi dengan tingkat konsumsi, pada tahun 2020, sebesar 3,784 kg/kapita/tahun. Akan tetapi, kebutuhan masyarakat terhadap kangkung masih belum terpenuhi yang sesuai dengan data ketersediaan per kapita yaitu sebesar 1,03 kg/kapita/tahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan produksi kangkung terutama pada daerah urban, salah satunya melalui sistem akuaponik. Pada penelitian ini dikembangkan sistem akuaponik dengan memanfaatkan pupuk kandang bebek (Anas domesticus) dan kompos sebagai komponen nutrisi baik bagi ikan maupun tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi terkait pupuk kandang bebek dan kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung pada sistem akuaponik. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan faktor perbedaan yaitu pemberian pupuk kandang bebek dan kompos dengan komposisi yang berbeda. Terdapat lima perlakuan yaitu kontrol (0% pupuk/kompos), pupuk kandang bebek 750 g (50%), pupuk kandang bebek 1.500 g (100%), pupuk kompos 750 g (50%), pupuk kompos 1.500 g (100%). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perlakuan pemberian pupuk kompos 1.500 g (100%) sebagai perlakuan optimal terhadap hasil jumlah daun (12,84 helai), panjang akar (22,31 cm), biomassa basah tajuk (54,48 gram), dan biomassa kering tajuk (3,147 gram).