digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Leksono Firmansyah
PUBLIC Resti Andriani

Populasi merupakan faktor penting yang mendorong kenaikan permintaan energi. Pertumbuhan populasi akan meningkatkan konsumsi energi sehingga kebutuhan energi seperti listrik semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional diperlukan peran industri energi seperti pembangkit listrik, dimana hampir 50% dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Boiler dan turbin merupakan bagian yang sangat penting pada pembangkit listrik tenaga fosil. Pemilihan materialnya menjadi sangat penting dalam meningkatkan efesiensi pembakaran, karena harus memiliki ketahanan oksidasi dan sifat mekanik yang handal. Baja feritik maju dapat digunakan sebagai alternatif untuk komponen tertentu pada turbin, karena memiliki konduktivitas termal yang tinggi dan ekspansi termal yang rendah serta harga yang lebih murah dari pada paduan super berbasis nikel. Metode dengan cara menggabungkan sifat antara paduan intermetalik Fe-Cr- Al yang memiliki ketahanan oksidasi yang baik dan paduan intermetalik Fe-Ni-Al yang memiliki kekuatan pada temperatur tinggi karena adanya fasa nano-presipitat B2-(Ni,Fe)Al. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan studi evolusi struktur mikro paduan baja feritik Fe-16Ni-9Al-7,6Cr untuk mengetahui pertumbuhan presipitat tersebut. Penelitian ini dilakukan yang bervariasi pada temperatur 700, 800, dan 900oC dan waktu 8, 20, dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukan fasa yang terbentuk pada paduan Fe-14Ni-9Al7,5Cr-1Mo (% berat) adalah ?-Fe sebagai matriks dan ?’ sebagai presipitat B2- ordered (Fe,Ni)Al. Paduan mengalami peningkatan fraksi volume dan ukuran ratarata dengan semakin lamanya waktu pemanasan pada tiap temperatur. Morfologi presipitat pada dengan temperatur 800oC selama 8 jam memiliki bentuk mayoritas rounded cuboidal dan berubah menjadi spherical seiring lamanya waktu pemanasan, sedangkan pada temperatur 1000oC selama 8 jam memiiliki bentuk mayoritas spherical yang akan membesar seiring lamanya waktu pemanasan. peningkatan fraksi volume presipitat dengan semakin lamanya waktu pemanasan pada tiap temperatur. pada pemanasan dengan temperatur 800o C selama 8 jam fraksi volume sebesar 3,77% dan meningkat menjadi 9,75% pada 48 jam. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada sampel yang dilakukan pemanasan pada temperatur 1000°C selama 8 jam yaitu 530 HVN.