
2022 TS PP Muhammad Rafi Fathurahman-Abstract.pdf
]
PUBLIC Open In Flip Book Wiwik Istiyarini
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi beberapa sektor bisnis. Dengan kondisi
seperti ini, beberapa sektor melakukan beberapa perubahan untuk beradaptasi
dengan situasi ini. Salah satu sektor yang memiliki dampak yang besar akibat
pandemi adalah sektor kesehatan. Sektor pelayanan kesehatan dari beberapa
negara melakukan beberapa perubahan kebijakan seperti pembatasan jumlah
pasien untuk meminimalisir transmisi virus, serta pengadopsian sistem berbasis
teknologi seperti telehealth. Telehealth memungkinkan healthcare institution
dalam memberikan pelayanan kesehatan secara online tanpa kontak langsung
dengan pasien. Selain itu, sistem ini juga dapat dimaanfaatkan untuk komunikasi
antar insitusi pelayananan kesehatan maupun antar tenaga medis. Namun, di
beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, pengaplikasian sistem ini masih
jaring ditemukan tidak seperti telemedicine yang sistemnya sudah diaplikasikan
dibeberapa pelayananan kesehatan di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mencari
tahu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi intensi dari healthcare workers di
Indonesia terhadap pengaplikasian telehealth di masa depan dengan menggunakan
kerangka unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) yang telah
dimodifikasi dengan beberapa variabel tambahan. Studi ini dilakukan dengan
metodi kuantitatif, yaitu dengan menggunakan partial least square-structural
equation modeling (PLS-SEM) untuk menganalisa hubungan antar variabel yang
ada pada kerangka di penelitian ini. Survey dilakukan secara online dengan
institusi Kesehatan di kota Surakarta dan Bandung. Partisipan pada penelitian ini
terdiri dari 200 dokter dan perawat yang menangani pasien secara langsung pada
pekerjaan sehari-harinya. Dengan responden dokter berjumlah 90 orang dan
perawat berjumlah 110 orang, ditemukan bahwa beberapa faktor mempengaruhi
intensi dalam pengaplikasian telehealth effort expectancy, facilitating condition,
technology anxiety, self- efficacy, dan social influence memiliki pengaruh terhadap
intensi untuk menggunakan telehealth. Effort expectancy memiliki pengaruh yang
paling besar terhadap intensi dari healthcare workers (? = 0.347, p-Value =
0.000), diikuti dengan self-efficacy (? = 0.243, p-Value = 0.000). Selain itu
ditemukan juga hubungan yang signifikan antara effort expectancy dan
performance expectancy serta self-efficacy dengan effort expectancy. Namun,
performance expectancy dan perceived security and data tidak memiliki pengaruh
terhadap intensi (t-value <1.96). Dengan hasil yang didapat pada peniltian ini,
diharapkan healthcare institution dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi intensi para healthcare workers sehingga dapat mengoptimalkan
pengimplemtasian telehealth di masa mendatang.
Keywords: COVID-19, PLS-SEM, Pandemi, UTAUT, Telehealth