COVER Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti BAB1 Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti BAB2 Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti BAB3 Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti BAB4 Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti BAB5 Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Chandra Salim
PUBLIC Alice Diniarti LAMPIRAN 1 - CHANDRASALIM
PUBLIC  LAMPIRAN 2 - CHANDRASALIM
PUBLIC  LAMPIRAN 3 - CHANDRASALIM
PUBLIC 
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang gencar membangun sarana dan prasarana termasuk kelistrikan untuk mengejar ketertinggalan ekonomi dari negara lain. Hingga tahun 2015, kapasitas total terpasang pembangkit listrik di Indonesia telah mencapai 55.394,67 MW dengan EBT memberikan sumbangsih sebanyak
12%. Persentase ini terus didorong pemerintah Indonesia untuk dapat bertambah
hingga mencapai 25% pada 2025.
Memastikan target ini tidak sekedar hanya manjadi instalasi fisik namun hams bisa berkesinambungan, pada tahun 2015 Indonesia membangun instalasi kelistrikan PLTS IMW berlokasi di Cirata - Jawa Barat sebagai tempat pengembangan studi dalam menjalankan operasional dan perawatannya, untuk kemudian menjadi dasar pengembangan skala yang lebih besar di masa depan dengan tujuan akhir menjaga kehandalan dari instalasi kelistrikan PLTS IMW Cirata.
Kajian ini bertujuan untuk melakukan penyusunan strategi perawatan peralatan pada instalasi kelistrikan PLTS Cirata, dengan cara mengimplementasikan nilai failure rate yang didapat dari referensi intemasional. Metoda yang digunakan adalah analisisfailure mode,failure cause,failure effect (FMEA) yang dianalisis bersama dampak consequences of failure (CoF) dan probability of failure (poF) menggunakan criticality (risk) matrix sehingga dapat ditentukan maintenance strategy yang paling cocok untuk menghasilkan Maintenance task dengan metoda Reliability Centered Maintenance (RCM).
Sebagian publikasi dan literatur menganggap metoda criticality matrix tidak dapat memberikan akurasi tinggi, dan menyisakan kendala disinformasi. Dalam kajian ini penulis menggunakan metoda kuantitatif yang dapat mengatasi semua kekurangan yang dianggapkan kepada metoda criticality matrix.
Hasil kajian terhadap PLTS Cirata 1 MW menunjukkan inherent reliability sebesar
86,33% dan menyimpulkan bahwa terdapat 15 peralatan dan 2 komponen yang critical High, dan 3 peralatan yang berpotensi sebagai single point of failure. Strategi maintenance yang tersebar dalam 83% scheduled on condition, 13% scheduled discard, dan 4% scheduled restoration.