ABSTRAK Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana COVER Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Dewa Ken Budiputra
PUBLIC yana mulyana
Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang berasal dari Curcuma longa Linn. yang
memiliki aktivitas antiinflamasi. Kurkumin dapat menghambat enzim siklooksigenase 2
(COX/2) secara selektif. Namun, kurkumin memiliki bioavailabilitas dan stabilitas yang
rendah sehingga penggunaannya terbatas. Untuk mengatasi masalah ini maka pada
penelitian ini dilakukan pengembangan formula nanoemulsi dan nanosuspensi kurkumin
dalam bentuk gel untuk rute transdermal dalam rangka meningkatkan permeasinya.
Nanoemulsi kurkumin dibuat dengan metode nanoemulsifikasi spontan menggunakan
gliseril monooleat (GMO), Cremophor RH40 dan polietilen glikol 400 (PEG 400).
Nanosuspensi kurkumin dibuat dengan metode top-down menggunakan ultrasonikator
dan variasi bahan penstabil yaitu polivinil pirolidon, polivinil alkohol, tween 80, sodium
lauril sulfat, dan karboksimetil selulosa natrium. Evaluasi yang dilakukan meliputi
analisis ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, stabilitas fisik, dan
morfologi (TEM dan mikroskopi). Selanjutnya, kurkumin dan nanokurkumin
diinkorporasikan dalam basis gel menggunakan 5% viscolam sebagai gelling agent.
Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptik, pH, viskositas, stabilitas kadar, dan uji
difusi menggunakan sel difusi vertikal. Nanoemulsi yang stabil dapat terbentuk secara
spontan dengan kapasitas pemuatan 350 mg kurkumin per 10 g fase minyak dan
memiliki diameter globul 85,0 + 1,5 nm, indeks polidispersitas 0,18 + 0,02, dan zeta
potensial /5,9 + 0,3 mV. Nanosuspensi yang relatif stabil terbentuk menggunakan
polivinil alkohol sebagai bahan penstabil dan memiliki ukuran partikel 814,9 + 11,5 nm,
indeks polidispersitas 0,37 + 0,04, dan zeta potensial /6,7 + 0,4 mV. Hasil uji stabilitas
menunjukkan bahwa gel nanokurkumin lebih stabil dibandingkan gel kurkumin
terutama dari segi kadar kurkumin dalam gel. Terjadi peningkatan fluks permeasi
kurkumin yang signifikan (P < 0,05) pada gel nanoemulsi (1,698 µg/(cm
2
.jam)) dan gel
nanosuspensi (1,146 µg/(cm
2
.jam)) dibandingkan dengan gel kurkumin konvensional
(0,835 µg/(cm
2
.jam)). Hasil ini menunjukkan bahwa gel nanoemulsi dan nanosuspensi
kurkumin lebih baik secara fisika dan kimia dibandingkan gel kurkumin.